SM/ MH Habib Shaleh
FULL DAY SCHOOL : Siswa SD Mutual mengikuti kegiatan Full Day School (FDS).(52)
MAGELANG – Kepala SD Mutual Kota Magelang Mustaqim SPdI MPd menyatakan sudah lama menanamkan program Full Day School (FDS). Setiap hari siswa dibekali berbagai aktivitas yang tidak lepas dari pembentukan karakter sesuai visi dan misi SD terbaik di Kota Magelang dan Jawa Tengah itu.
Menurut Mustakim, SD Mutual didirikan dan dibentuk dari awal sebagai sekolah full day. Disebutkan anak-anak masuk kelas pukul 06.30 diawali kegiatan mentartil Alquran bersama guru. Dilanjutkan pelajaran akademis hingga pukul 14.00.
Setelah itu, anak-anak bersiap diri mengikuti ekstrakurikuler yang difasilitasi dan dilaksanakan oleh sekolah hingga pukul 15.30. Kegiatan belajarmengajar diakhiri dengan kegiatan salat Asar berjamaah.
”Sejak awal SD Mutual memang menyajikan full day, Alhamdulillah semua siswa enjoy dan bisa mengikuti kegiatan dengan baik. Ini dibuktikan banyak prestasi akademis maupun nonakademis. Wali murid mendukung program ini,” kata Mustakim.
Berkenaan kebijakan Mendiknas, kata Mustakim, SD Mutual siap melaksanakan dan mendukung program FDS. ”Jika SD Mutual dijadikan sekolah rujukan nasional FDS kami sangat siap,î katanya disela-sela kegiatan menyambut HUT RI Ke-71.
Ketua Komite SD Mutual Ali Mahrus Al Kafi juga menyatakan apa pun kebijakan pemerintah termasuk FDS ini tentunya harus didukung dan dilaksanakan semua pihak.
Karakter Siswa
”SD Mutual Insya Allah siap dengan model pendidikan FDS yang ditawarkan pemerintah, karena disisi lain dengan FDS ini karakter siswa benar-benar tertata dan terbentuk sehingga dengan karakter yang baik, kenakalan remaja, dan narkoba, terbendung dengan baik pula.
Saya selaku komite dan orang tua sangat mendukung program FDS,” kata Ali Mahrus. Disebutkan, pendidikan Indonesia mengalami banyak sekali perubahan, periodesasi hingga semua seluk beluk pendidikan. ”Akhirnya, banyak pertanyaan muncul di lingkungan kita.
Pendidikan Indonesia peringkat berapa ya di dunia? Kok kalah dengan Malaysia, Singapura, dan sebagainya.” Sebelumnya, ada Kurikulum berbasis kompetensi, kemudian mantan Mendiknas Bambang Soedibyo dengan KTSP, M Nuh dengan kurtilasnya, disusul program Anies Baswedan dan sekarang Mendiknas baru dengan program Full Day School (FDS).
”Dengan sistem full day school ini secara perlahan anak didik akan terbangun karakternya dan tidak menjadi liar di luar sekolah ketika orang tua mereka masih belum pulang dari kerja,” kata Mendikbud Prof Dr Muhadjir Effendy di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Minggu (7/8).
Menurut Menteri Muhadjir, FDS ini tidak berarti peserta didik belajar seharian penuh di sekolah, tetapi memastikan bahwa peserta didik dapat mengikuti kegiatan-kegiatan penanaman pendidikan karakter, seperti mengikuti kegiatan ekstrakurikuler.
Muhadjir beralasan FDS dapat membendung pengaruh-pengaruh buruk diterima anak saat orang tua sibuk bekerja dan tak sempat mengawasi. Selama satu hari di sekolah, banyak hal bisa dipelajari anakanak untuk menambah wawasan mereka.(H66-52)