JAKARTA, Suara Muhammadiyah – Abdul Malik Fadjar merupakan salah satu tokoh Muhammadiyah yang terus berkhidmat bagi persyarikatan hingga akhir hayatnya. Kiprahnya bukan hanya dirasakan bagi Muhammadiyah melainkan bagi umat dan bangsa.
Hal tersebut mengemuka dalam Bedah dan Diskusi Buku “81 Tahun Abdul Malik Fadjar: Negarawan, Pendidik, dan Agamawan Lintas Generasi”. Bedah dan Diskusi Buku diselenggarakan Ma’arif Institute dan Suara Muhammadiyah secara virtual untuk meneladani Abdul Malik Fadjar, Rabu (18/11).
Deni al Asyari Direktur Utama PT Syarikat Cahaya Media/Suara Muhammadiyah berkeyakinan akan terus menerbit buku dari berbagai pemikiran dari berbagai tokoh. Juga saat ini Suara Muhammadiyah telah mulai menerbitkan buku-buku yang diterjemahkan dari luar negeri.
Deni mengungkapkan sangat terinspirasi dari Abdul Malik Fadjar, salah satunya diskusi mengenai saudagar dan entrepreneur. Abdul Malik Fadjar mencontohkan ketika memimpin Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang ketika itu diubah menjadi kampus yang penuh dengan nilai.
“Beliau mengajarkan kepada kami, kalau saudagar hanya sekadar jualan. Seorang entrepreneur tidak sekadar jualan, tapi mampu mengubah sesuatu yang tak bernilai menjadi bernilai, ada added value dari apa yang kita lakukan,” ungkapnya.
Setelah buku 81 Tahun Abdul Malik Fadjar, Suara Muhammadiyah juga ke depan akan menerbitkan lima buku mengenai sosok Abdul Malik Fadjar. Yaitu Obituari Abdul Malik Fadjar, Abdul Malik Fadjar di Mata Millenial, Kompilasi Karya Abdul Malik Fadjar, dan Konstruksi Pemikiran Abdul Malik Fadjar.
Direktur Eksekutif Ma’arif Institute Abd Rohim Ghazali menyebut Abdul Malik Fadjar sebagai intelektual Muhammadiyah yang masuk dalam kategori edupreneur. Beliau adalah contoh guru yang inklusif dan masa masa hidupnya sering mengkritik kawan-kawannya yang membawa Muhammadiyah ke gang yang sempit.
Hadir sebagai narasumber yaitu Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Prof Dr Azyumardi Azra, CBE, penyunting buku Dr Zuly Qodir, Asisten Rektor UMM Pradana Boy ZTF, PhD, dan Ketua Majelis Dikdasmen PWM Jawa Timur Dr Arbainah Yusuf, MA.