Deadline pengumpulan berkas bagi calon peserta Pendidikan dan Pelatihan Profesi Guru Selasa (13/8)
SURABAYA - Para guru yang lolos dari Uji Kompetensi Guru (UKG) tidak bisa berleha-leha. Pasalnya, mereka harus segera melengkapi berkas agar bisa didaftarkan ke Lembaga Pendidikan Tenaga Keguruan (LPTK) untuk mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Profesi Guru (PLPG). Seperti diketahui, PLPG merupakan salah satu syarat mendapatkan Tunjangan Profesi Pendidik (TPP).
Kepala Bidang (Kabid) Ketenagaan di Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya, Yusuf Masruh mengatakan, Selasa (13/8) kemarin merupakan batas waktu terakhir penyerahan data atau berkas bagi guru yang lolos UKG. Setelah itu, berkas tersebut akan diserahkan ke LPTK.
“Kalau pelaksanaan PLPG bagi guru Surabaya seluruhnya ada di Universitas Negeri Surabaya (Unesa), sebagian kecil ikut di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Bandung,” katanya, Selasa.
Berapa guru yang sudah mengumpulkan berkas ke Dispendik? Yusuf mengungkapkan baru sekitar 70 persen dari total 2.060 guru yang lolos UKG. Sementara sisanya akan disuruh menyerahkan sendiri ke LPTK penyelenggara PLPG jika terlambat mengumpulkan.
Menurut dia, guru yang lolos dalam PLPG nanti akan terdaftar oleh pusat sebagai penerima Tunjangan Profesi Pendidik (TPP). Bagi guru swasta akan mendapatkan tunjangan sebesar Rp 1,5 juta, sedangkan guru yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) mendapat tunjangan sebanyak satu kali gaji sesuai dengan golongan masing-masing. “Itu kalau mereka lolos dalam PLPG,” jelasnya.
Bagaimana dengan guru yang gagal dalam PLPG tahun ini, Yusuf mengungkapkan, guru tersebut akan diminta mengulang PLPG pada tahun depan. Tapi, tanpa mengikuti UKG kembali. Dia pun meminta para guru yang hendak mengikuti pendidikan dan pelatihan mempersiapkan diri.
“Harapan kami, sebagai persiapan mengikuti PLPG, para guru menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan silabus, untuk meningkatkan kompetensi guru. Selama ini dipersiapkan dengan baik, waktu PLPG bisa siap,” tandasnya.
Sedangkan, Kepala Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Timur (Jatim), Salamun menyatakan, tahun ini ada lima LPTK penyelenggaran PLPG. Unesa dan Universitas PGRI Adi Buana (Unipa) ada di Surabaya, Universitas Negeri Malang (UM) dan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) di Malang, dan Universitas Negeri Jember (Unej).
Dia menjelaskan, dari total 42 ribu kuota peserta PLPG di Jatim akan dibagi ke lima LPTK tersebut. "UM dan Unesa masing-masing kebagian 11 ribu guru, sementara sisanya dibagi oleh tiga LPTK," ungkapnya.
Kapan PLPG dilaksanakan, Salamun mengatakan bahwa jadwalnya diserahkan kepada masing-masing LPTK. Namun, dia memperkirakan pada bulan September atau Oktober tahun ini PLPG sudah tuntas semua. “Kalau tahun lalu tuntas pada awal bulan Desember, sebab ini disesuaikan dengan masa akhir penggunaan dan APBN,” pungkasnya.
Sementara itu, seperti diberitakan sebelumnya, Dispendik Surabaya mengusulkan 4.671 guru dari berbagai jenjang untuk mengikuti UKG pada tahun 2013. Rinciannya, 1848 guru TK, 1591 guru SD, 628 guru SMP, 292 guru SMA, 237 guru SMK, dan 75 guru SLB.
Namun, dari jumlah tersebut, hanya 2.060 yang dinyatakan lolos seleksi. Sementara 2.611 sisanya gagal karena nilainya belum mencukupi sehingga tidak berhak mengikuti PLPG tahun ini. m18Deadline pengumpulan berkas bagi calon peserta Pendidikan dan Pelatihan Profesi Guru Selasa (13/8)
SURABAYA - Para guru yang lolos dari Uji Kompetensi Guru (UKG) tidak bisa berleha-leha. Pasalnya, mereka harus segera melengkapi berkas agar bisa didaftarkan ke Lembaga Pendidikan Tenaga Keguruan (LPTK) untuk mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Profesi Guru (PLPG). Seperti diketahui, PLPG merupakan salah satu syarat mendapatkan Tunjangan Profesi Pendidik (TPP).
Kepala Bidang (Kabid) Ketenagaan di Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya, Yusuf Masruh mengatakan, Selasa (13/8) kemarin merupakan batas waktu terakhir penyerahan data atau berkas bagi guru yang lolos UKG. Setelah itu, berkas tersebut akan diserahkan ke LPTK.
“Kalau pelaksanaan PLPG bagi guru Surabaya seluruhnya ada di Universitas Negeri Surabaya (Unesa), sebagian kecil ikut di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Bandung,” katanya, Selasa.
Berapa guru yang sudah mengumpulkan berkas ke Dispendik? Yusuf mengungkapkan baru sekitar 70 persen dari total 2.060 guru yang lolos UKG. Sementara sisanya akan disuruh menyerahkan sendiri ke LPTK penyelenggara PLPG jika terlambat mengumpulkan.
Menurut dia, guru yang lolos dalam PLPG nanti akan terdaftar oleh pusat sebagai penerima Tunjangan Profesi Pendidik (TPP). Bagi guru swasta akan mendapatkan tunjangan sebesar Rp 1,5 juta, sedangkan guru yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) mendapat tunjangan sebanyak satu kali gaji sesuai dengan golongan masing-masing. “Itu kalau mereka lolos dalam PLPG,” jelasnya.
Bagaimana dengan guru yang gagal dalam PLPG tahun ini, Yusuf mengungkapkan, guru tersebut akan diminta mengulang PLPG pada tahun depan. Tapi, tanpa mengikuti UKG kembali. Dia pun meminta para guru yang hendak mengikuti pendidikan dan pelatihan mempersiapkan diri.
“Harapan kami, sebagai persiapan mengikuti PLPG, para guru menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan silabus, untuk meningkatkan kompetensi guru. Selama ini dipersiapkan dengan baik, waktu PLPG bisa siap,” tandasnya.
Sedangkan, Kepala Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Timur (Jatim), Salamun menyatakan, tahun ini ada lima LPTK penyelenggaran PLPG. Unesa dan Universitas PGRI Adi Buana (Unipa) ada di Surabaya, Universitas Negeri Malang (UM) dan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) di Malang, dan Universitas Negeri Jember (Unej).
Dia menjelaskan, dari total 42 ribu kuota peserta PLPG di Jatim akan dibagi ke lima LPTK tersebut. "UM dan Unesa masing-masing kebagian 11 ribu guru, sementara sisanya dibagi oleh tiga LPTK," ungkapnya.
Kapan PLPG dilaksanakan, Salamun mengatakan bahwa jadwalnya diserahkan kepada masing-masing LPTK. Namun, dia memperkirakan pada bulan September atau Oktober tahun ini PLPG sudah tuntas semua. “Kalau tahun lalu tuntas pada awal bulan Desember, sebab ini disesuaikan dengan masa akhir penggunaan dan APBN,” pungkasnya.
Sementara itu, seperti diberitakan sebelumnya, Dispendik Surabaya mengusulkan 4.671 guru dari berbagai jenjang untuk mengikuti UKG pada tahun 2013. Rinciannya, 1848 guru TK, 1591 guru SD, 628 guru SMP, 292 guru SMA, 237 guru SMK, dan 75 guru SLB.
Namun, dari jumlah tersebut, hanya 2.060 yang dinyatakan lolos seleksi. Sementara 2.611 sisanya gagal karena nilainya belum mencukupi sehingga tidak berhak mengikuti PLPG tahun ini. m18