38 Kota/Kab Pamer Batik Khas Daerah

Author : Humas | Jum'at, 19 November 2010 11:19 WIB | Surabaya Post - Surabaya Post

MALANG – Puluhan stan batik dari 38 kota/kabupaten se-Jawa Timur memamerkan batik khas daerahnya masing-masing pada Festival Batik Jawa Timur 2010. Di Jawa Timur terdapat 1.300 motif batik yang masing-masing memiliki karakter yang berbeda.

Motif batik dari wilayah Matraman yang mencakup wilayah eks Karesidenan Kediri dan Madiun bercirikan lembut. Sedangkan motif batik di wilayah pesisir bermotif warna-warna cerah. Sementara motif batik di daerah tapal kuda memiliki komposisi antara motif khas Madura dan Jawa atau bisa juga kombinasi keduanya.

Demikian dijelaskan Ketua Dekranasda Jatim Nina Kirana Soekarwo. ’’Setiap motif dan bahan batik memiliki arti dan fungsi beragam, mulai untuk acara dan kegiatan sehari-hari sampai untuk acara-acara khusus seperti pernikahan,’’ kata Nina di sela-sela Festival Batik Jawa Timur di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Kamis (18/11).

Nina optimistis masa depan batik makin bagus, apalagi penjualan produk baju batik di Jawa Timur naik hingga 20 persen sejak batik diakui Unesco sebagai warisan dunia. Namun, Nina tak tahu persis volume penjualan produk batik Jawa Timur.  Dia menyatakan, di Jatim ada sekitar 6.035 usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang mampu menyerap 21 ribu tenaga kerja. Sekian persennya adalah industri batik.

Nina juga menyatakan akan mengupayakan bantuan permodalan bila kalau ada UMKM yang berpotensi tetapi sulit mendapatkan pinjaman dari perbankan berbunga ringan. ’’Sudah ada dua bank yang ditunjuk Pemprov Jatim untuk pengucuran kredit ini,” ujar istri Gubernur Jatim Soekarwo tersebut. Ditambahkan, festival batik digelar sebagai sarana mengenalkan sekaligus mengamankan motif batik dari Jawa Timur dari upaya pemalsuan dan pencurian, terutama dari luar Indonesia.

Dewanti Rumpoko, istri Wali Kota Batu Eddy Rumpoko, yang juga hadir pada acara yang sama  mengatakan, Pemkot Batu juga terus berupaya meningkatkan pamor batik Batu. ’’Salah satunya mewajibkan seluruh pegawai di lingkungan Pemkot Batu dan para pelajar untuk mengenakan batik tiap Kamis. Batik khas Kota Batu bercirikan motif bunga,” tuturnya.

Pihaknya juga mendorong pembatik di Kota Batu untuk bekerja sama dengan para pemilik penginapan dan restoran. Misalnya, pihak hotel mau menyediakan bantal dan sandal-sandal di tiap kamar yang motifnya dari batik. ’’Kami juga meminta para pembatik di Kota Batu untuk terus belajar ke sentra-sentra batik yang lebih maju, seperti Solo dan Jogjakarta,” katanya.zar

Sumber: http://www.surabayapost.co.id/?mnu=berita&act=view&id=838d49c7d81ee03af001eaf540749349&jenis=1679091c5a880faf6fb5e6087eb1b2dc
Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image


Shared:

Kategori

Berita Terpopuler