Ketua PBNU: NU Tak Pernah Merekom Cagub

Author : Humas | Jum'at, 23 Agustus 2013 13:17 WIB | Surabaya Post - Surabaya Post

SURABAYA - Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur tinggal 6 hari lagi, klaim pasangan calon yang menjadi representasi dari Nahdhatul Ulama (NU) makin kuat. Bahkan tak jarang pengurus NU pun terang-terangan mengajak kadernya untuk memilih salah satu pasangan. Nah! Saling klaim ini pun mendapat kecaman dari Pengurus Besar Nahdhatul Ulama (PBNU).

Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siradj mengatakan, organisasi yang ia pimpin tidak dalam sikap mendukung salah satu calon, meski ada beberapa kader NU yang turut bertarung di Pilgub Jatim nanti, ia meminta calon tidak mengklaim satu-satunya simbol dari NU. “Kita minta calon jangan mengklaim representasi dari NU,” ujarnya, Kamis (22/8).

Menurut Said, klaim pasangan calon yang mencerminkan perwakilan NU itu tidaklah benar, bahkan pihaknya terang-terangan menetang bila ada yang mengatakan NU akan menang bila calon gubernur dari kadernya sendiri itu menang. “PBNU tidak menyerukan semacam itu, kita sayangkan jika ada pengurus, meskipun personal menyuarakannya,” jelasnya.

Said pun menyesalkan sikap yang mengklaim sebagai wakil NU, padahal pihaknya tidak pernah merekomendasikan atau pun mengusung calon tertentu di Pilgub Jatim. “Yang pasti NU tetap netral, silakan mendukung secara pribadi, tapi jangan bawa-bawa nama lembaga NU,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua PWNU Jatim, Mutawakkil Alallah pun menegaskan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim tetap netral, dan pihaknya tidak akan terang-terangan mengutarakan dukungan kepada salah satu calon. “Saya tidak akan menginstruksikan NU secara lembaga untuk aksi dukung-mendukung ini,” terangnya.

Pendapat itu berbeda jauh dengan apa yang dilontarkan oleh Mustasyar (Pembina) PBNU, Ma’ruf Amin, ia sempat mengklaim NU akan menang di Pilgub Jatim bila Khofifah Indar Parawansa lah yang berhasil memenangi Pilgub Jatim mendatang. Bahkan Ma’ruf terang-terangan memberikan dukungan kampanye dan ajakan kepada masyarakat untuk memilih Khofifah.

Ma’ruf berdalih, sebagai calon gubernur yang diusung oleh PKB dan NU, Khofifah adalah satu-satunya representasi NU dan PKB, sehingga jika Khofifah menang, itu artinya NU pun akan menang, bahkan ketua harian MUI itu juga menganggap di Jawa Timur tidak akan ada perbaikan bila kader NU hanya sebagai wakil saja.

Di sisi lain, menurut pengamat politik Universitas Muhammadiyah Malang, Wahyudi menilai, saling klaim wakil NU ini justru berpotensi menguntungkan pasangan nasionalis Bambang DH-Said Abdullah. Pasalnya kekecewaan warga NU bisa saja tertuang pada calon yang diangap sebagai alternatif ini.

“Suara NU yang pecah ini, dapat memberi keuntungan bagi pasangan calon Bambang-Said,” ujarnya, Kamis (22/8).

Menurutnya, strategi mendatangkan calon gubenur terpilih dari daerah lain untuk berkampanye, semacam tokoh fenomenal Joko Widodo (Jokowi), serta Ganjar Pranomo setidaknya bisa mempengaruhi warga NU yang bimbang dalam memilih. “Ini bisa menarik perhatian masyarakat untuk memilih calon alternatif,” terangnya. jib

Sumber: http://www.surabayapost.co.id
Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image


Shared:

Kategori

Berita Terpopuler