SURYA.co.id | SURABAYA - Musibah asap yang terjadi di Sumatera dan Kalimantan berdampak pada batalnya ajang Pra PON gulat di Jambi pada 8 November 2015.
Sebagai gantinya, Jatim didapuk tuan rumah gulat dan Kota Malang yang ketiban sampur pada 29 November hingga 4 Desember 2015.
Pelatih gulat puslatda Jatim, Fathurahman menguraikan, musibah asap memang membuat Jambi undur diri, sehingga PB Persatuan Gulat Seluruh Indonesia (PGSI) memutuskan Jatim sebagai tuan rumah Pra PON.
"Ada beberapa pilihan tempat, namun akhirnya Malang yang jadi lokasi Pra PON. Tempatnya di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM)," ujarnya, Selasa (27/10/2015).
Dengan kepastian sebagai tuan rumah, maka ini menjadi keuntungan ganda bagi Jatim.
Pertama, dukungan suporter dari Jatim, terutama Malang, akan jadi pelecut semangat pegulat Jatim.
Kedua, para pegulat Jatim akan meningkat mental tandingnya di Jatim, sehingga peluang meraih tiket lolos PON Jabar 2016 semakin tinggi.
"Kalau untuk puslatda, kami memiliki 17 atlet. Namun karena ini jadi tuan rumah, maka akan kami maksimalkan kekuatan atlet, menjadi 26 pegulat. Kami benar-benar ingin meraup tiket lolos PON sebanyak mungkin," katanya.
