Apoteker Harus Memperhatikan Gen Pasien

Author : Humas | Sabtu, 19 April 2014 21:34 WIB | Surya - Surya

SURYA Online, MALANG - Para apoteker kini dituntut untuk memahami faktor genetika, ataupun ras dari seorang pasien. Mereka tidak boleh menyamaratakan dosis obat pada seluruh pasien karena bisa berdampak buruk.

Itulah kesimpulan dari International Conference of Pharmaceutical Care (ICPC) yang digagas oleh Progam Studi Farmasi, Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dalam seminar internasional untuk pertama kalinya di Ruang Teater UMM Dome, Sabtu (19/4/2014).

Ketua Panitia ICPC Nailis Syifa SFarm Msc Apt mengatakan, pengobatan berbasis genetika ini tengah naik daun dalam dunia farmasi, sayangnya metode ini belum menyentuh Indonesia. "Karena itu kami membuat seminar ini, apapagi saat ini baru di Eropa, Amerika dan Jepang saja yang telah menggunakan," kata Nailis.

Dalam seminar tersebut, UMM juga menggandeng Universitas Ahmad Dahlan (UAD) sebagai panitia mitra. Mereka mendatangkan empat pakar, yakni Prof Dr Syed Azhar Syed Sulaiman dari University Sains Malaysia, Prof Bob Wilffert dari University of Groningen Belanda, Dra Liza Pristianty MSi MM Apt (Dekan Farmasi Unair), serta moderator Dr. Dyah Aryani Perwitasari Apt MSi PhD (Dekan Farmasi UAD). "Mereka ini adalah pakar dibidang farmasi," kata Nailis.

Sekedar diketahui, Azhar merupakan Dosen lulusan Michigan University yang berhasil meraih anugerah pendidik farmasi terbaik se-Asia Pasifik versi Ishidate Award.  Kala itu ia menyampaikan topik patients’ safety.

Sementara Willfert adalah Profesor dalam bidang farmakoterapi dan farmasi klinis, kepala bidang Pharmacotherapy & Pharmaceutical Care di University of Groningen, berbicara tentang 'Individualization of Therapy, Implication in Clinical Practice'. Sementara Liza menyampaikan materi “The application of Good Pharmacy Practice in Indonesia” (Penerapan Praktik Kefarmasian yang Baik di Indonesia).

Pembantu Rektor II UMM Drs Fauzan MPd dalam sambutannya kepada 200 peserta seminar menyatakan, kegiatan ini bagian dari rangkaian acara Milad ke-50 tahun UMM, semua fakultas di UMM akan menggelar seminar internasional semacam ini.

“Konferensi ini menandai Dies Natalis Farmasi yang ke-8 dan Milad UMM ke-50. Salah satu tujuannya untuk membangun komunikasi sesama ahli farmasi dari berbagai negara,” kata Fauzan.

Seminar ini dihadiri oleh berbagai akademisi dari dalam dan luar negeri, serta beberapa rumah sakit dari berbagai daerah seperti RS Dr Moerdjito, RS Premier Surabaya, RS Darmo Surabaya, RS Telogorejo, RS Aisyiyah Jombang, RSU Darmayu Ponorogo, dan RS Mitra Bangsa Pati.

Sumber: http://surabaya.tribunnews.com/2014/04/19/apoteker-harus-memperhatikan-gen-pasien
Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image


Shared:

Kategori

Berita Terpopuler