Yoga (kanan) sedang memegang uang yang dijadikan obyek penggunaan Kasentra. |
SURYAMALANG.COM, LOWOKWARU - Yoga Adi Wijaya bersama timnya berhasil mengembangkan alat bantu sensor uang untuk penyandang tuna netra.
Gagasan ini muncul dari maraknya penipuan terhadap penyandang tuna netra yang bekerja sebagai tukang pijat.
“Kami datang ke tempat pelatihan pijat tuna netra.”
“Kemudian saya mendengar keluh kesah mereka.”
“Di antaranya soal penipuan tarif pijat,” ungkap Yoga dalam rilis yang diterima SURYAMALANG.COM, Jumat (5/1/2018).
Akhirnya mahasiswa Teknik Industri (TI) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) itu mencoba mengembangkan Kacamata Sensor Tuna Netra (Kasentra).
Produk inovasi memadukan kacamata dengan sensor khusus untuk mendeteksi jumlah uang.
Cara kerja Kasentra lebih efisien dibandingkan dengan alat serupa yang sudah pernah tercipta.
Cukup dengan mengarahkan pandangan kacamata ke arah jumlah uang, akan keluar suara berupa nominal uang tersebut.
Jadi penyandang tuna netra tidak perlu menggunakan alat pendukung lain, misalnya smartphone atau alat lain.
“Alat ini memang dikembangkan dengan melihat kekurangan dan kelebihan produk yang sudah ada," ungkap Bagus Arif, anggota tim lain.
Kasentra juga memiliki nilai tambah lain, yakni ditawarkan dengan harga yang terjangkau.
“Selain desain yang gampang dibawa, harga alat ini juga murah,” ungkap Bagus.
Fungsi alat ini juga akan disempurnakan.
Saat ini Kasentra hanya dapat menyensor uang.
Nantinya Kasentra akan dilengkapi sensor membaca bagi penyandang tuna netra untuk menggantikan huruf braille.
“Kami sedang membangun integrasi dengan mahasiswa Teknik Informatika untuk mengembangkan fungsi sensor membaca yang disematkan pada kacamata,” terang Yoga.