Belajar dari Semut

Author : Humas | Kamis, 23 Juli 2009 08:54 WIB | Surya - Surya

SAAT duduk di dapur rumah kos, saya mendengar lagu Chrisye diputar di sebuah radio swasta, …”ada semut merah, yang berbaris di dinding”… Pikiran saya langsung tertuju pada tembok sebelah kiri tempat duduk. Biasanya di pojok dapur itulah banyak semut. Entah karena saking kotornya atau karena apa.

Semut merupakan hewan kecil yang sangat pintar bermasyarakat. Mereka berkelompok dan saling membantu. Kehidupan masyarakat yang diciptakan tampak harmonis. Binatang kecil itu seakan tahu apa yang harus dan seharusnya dikerjakan. Mencari makan dan ’sikapnya’ kepada penguasanya.
Binatang yang dianggap jorok itu sangat rukun dalam kawanannya. Saya bahkan belum pernah melihat sekawanan semut saling berkelahi demi berebut makanan. Mereka gotong royong untuk mendapatkannya. ‘Berjabat tangan’ ketika berpapasan dengan semut lain adalah ciri khas semut.

Meskipun hidup di tempat kotor, semut tidak mau mencari pakan ‘kotor’ pula. Kerajaan semut pun terstrata dengan baik; ratu, panglima, dan pekerja. Kelas sosialnya tidak mengakibatkan jurang pemisah dan kesenjangan sosial. Semua telah menyadari tanggung jawab sosialnya.

Ketika nasib kita telah ditentukan Tuhan sebagai seorang pekerja, tidaklah patut kiranya ‘menuntut’ menjadi seorang menteri (panglima) atau bahkan presiden (raja). Terlebih melalui cara buruk atau politik uang demi kekuasaan. Tetapi saat presiden telah ditunjuk untuk mengayomi, janganlah sekawanan ’semut pekerja’ mengacaukan.

Kalau semut mampu melakukan pekerjaan dengan sangat ‘cantik’ tanpa banyak menuntut. Maka sebagaimana semu, calon presiden sekarang legawa. Belajar dari kerajaan semut untuk tidak ‘berbuat onar’ ketika tidak dipilih menjadi ‘raja.’ Semua
orang mulai sekarang harus terbiasa pada apa yang telah menjadi garisnya agar semua sesuai ‘harmoni kehidupan.’

Oleh Achmad Prafitdhin
Mahasiswa Peternakan Fakultas Peternakan Perikanan Universitas Muhammadiyah Malang

Sumber: http://www.surya.co.id/2009/07/23/belajar-dari-semut.html
Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image


Shared:

Kategori

Berita Terpopuler