Nadya Bella Angraeni. Identitas dari jenazah membusuk yang ditemukan di ladang tebu, Kamis (1/9/2016).
SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Wakil Dekan III Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Ahmad Sobrun Jamil, MSi, mengatakan, orangtua Nadya Bella Anggreani, korban dugaan pembunuhan di Dusun Klandungan, Desa Landungsari, Dau, Kabupaten Malang, Jawa Timur sempat mengkhawatirkan kuliah sang anak setelah hilang sejak Sabtu (27/8/2016).
Padahal, pada 5 September 2016 mendatang, mahasiswa baru itu harus mulai mengikuti Pesmaba.
"Rabu (31/8/2016), bapak dan istrinya datang ke kampus untuk menyampaikan tentang hilangnya anaknya.
Mereka menanyakan proses perkulihanan jika anaknya belum juga ditemukan," kata Jamil, saat ditemui di Kamar Jenazah RSUD Saiful Anwar, Kota Malang, Kamis (1/9/2016) malam.
Sobrun pertama kali menerima informasi penemuan jenazah Bella dari Polsek Dau sore tadi.
Setelah mendapat kepastian bahwa korban adalah calon mahasiswa di kampus tempat ia mengajar, Sobrun langsung berangkat ke Kamar Jenazah untuk memastikan kebenaran itu.
Di Kamar Jenazah, ia bertemu dengan bapak korban.
Sebelumnya, ia sudah menerima cerita rinci dari orangtua korban tentang cerita hilangnya Bella saat orangtuanya datang ke kampus.
Sobrun membenarkan, Bella adalah calon mahasiswa Jurusan D-3 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan.
Saat itu, kepada orangtuanya, Sobrun mengatakan, pihak kampus akan mengerti jika Bella tidak mengikuti Pesmaba dengan alasan yang bisa diterima.
"Calon mahasiswa D-3 Keperawatan tahun ini ada 80-an. Kalau Fakultas Ilmu Kesehatannya ada 600-an," ujarnya.