Mahasiswa Tetap Tuntut Penonaktifan Direktur

Author : Humas | Selasa, 10 Februari 2015 20:29 WIB | Surya - Surya

SURYA.CO.ID | MADIUN - Demo hari kedua ratusan mahasiswa Akademi Kebidanan (Akbid) Muhammadiyah Madiun di kampus barunya Jl Lumbung Hidup, Kelurahan Ngegong, Kecamatan Manguharjo, Kota Madiun, berlangsung ricuh, Selasa (10/2/2015).

Selain terjadi adu mulut di pintu gerbang, juga terjadi penutupan pintu gerbang menggunakan spanduk pendaftaran baru mahasiswa Akbid. Tidak hanya itu, para mahasiswa langsung melepaskan almamater dan membuangnya di depan pintu gerbang. 

Para mahasiswa yang kebanyakan perempuan tetap menuntut Direktur, Rumpiati dan Pembantu Direktur (Pudir) I, Baruatun, segera dinonaktifkan atau mengundurkan diri karena tidak layak memimpin kampus baru berlantai 3 itu.

"Kami tidak akan membuka pintu gerbang, sebelum ada kepastian jika tuntutan kami dikabulkan. Jika tuntutan tidak dikabulkan, kami mahasiswa Akbid Semester I, III dan V siap keluar (pindah)," ucap salah seorang mahasiswa Akbid lantang.

Lebih jauh, mahasiswa bertubuh gemuk itu mengungkapkan, tuntutan mereka cukup sederhana, pecat Direktur dan Pudir I. "Kami hanya menuntut kedua orang itu diberhentikan, bukan dosennya," imbuhnya.

Sayangnya, ancaman mahasiswa yang emosi itu direspon dengan emosi pula oleh salah seorang pria di kampus itu. Hal ini dipicu lantaran mahasiswa tetap tak membukakan pintu kampus yang ditutup menggunakan spanduk pendaftaran. "Jika mau keluar dari Akbid, keluar saja. Kami tidak ambil pusing," ucapnya singkat.

Ucapan spontan itu membuat sejumlah mahasiswa langsung bereaksi dan meminta rekan-rekannya untuk mencopot serta melempar almamater merah tuanya di depan pintu gerbang kampus.

Sumber: http://surabaya.tribunnews.com/2015/02/10/mahasiswa-tetap-tuntut-penonaktifan-direktur
Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image


Shared:

Kategori

Berita Terpopuler