Mie Setan dan Ceker Setan Jujugan Penikmat Pedas
Author : Humas | Minggu, 24 Juni 2012 11:51 WIB | Surya - Surya
Ceker setan, salah satu menu makanan yang menjadi rebutan pengunjung di Indofood Festival Pilihan Rakyat.
SURYA Online, MALANG - Bagi yang suka makanan pedas, mie setan dan ceker setan adalah pilihan tepat. Campuran cabe pada kedua makanan itu pasti membuat bibir terasa terbakar.
Di Kota Malang, rasa pedas masih menjadi tujuan kuliner favorit. Lihat saja, di antara puluhan stand yang berjejer di Indofood Festival Pilihan Rakyat di Lapangan Rampal itu (22-24/6/2012), ada dua stand yang menjadi rebutan pengunjung, mie setan dan ceker setan (kaki ayam).
Kedua stand ini tidak pernah sepi. Puluhan pengunjung bahkan rela mengantre panjang hanya untuk mendapatkan seporsi makanan itu.
Seperti yang dilakukan Munir Malikin, salah satu pengunjung yang mencintai rasa pedas. Sudah 30 menit dia mengantre di stand mie setan untuk mendapat seporsi makanan pedas ala setan itu. Tidak tanggung-tanggung, Munir memesan level 5 (level paling tinggi) dengan campuran 65 cabe dalam seporsi mie. "Rasanya benar-benar pedas. Sangat pedas," ujarnya setelah mencicipi satu sendok mie setan.
Tanpa dicicipi pun, aroma cabe sudah menyengat. Taburan biji cabe di atasnya dan mie berwarna kemerahan seperti cabe sudah menjelaskan betapa pedas mie itu. Sebagai penawar pedas, ada sepotong sozis dan siomay rebus di atasnya.
Meski keringat mulai bercucuran, wajah dan bibir memerah, Munir tetap melanjutkan memasukkan mie itu ke dalam mulutnya. "Kalau sebentar-sebentar berhenti, rasanya justru akan semakin pedas dan panas," ungkapnya.
Karenanya, untuk menghabiskan seporsi mie setan itu, dia hanya butuh waktu kira-kira 15 menit. "Waw, rasanya saya mau menangis saking pedasnya," aku mahasiswa Jurusan Hukum di Universitas Muhammadiyah Malang itu sambil mengusap matanya.
Tidak puas dengan mie setan, Munir terus bergerilya mencari makanan pedas lainnya. Langkahnya berhenti tepat di sebuah stand bertulisan ceker setan. Di stand itu, sudah berjejer puluhan pembeli. "Sabar ya, cekernya masih belum masak. Tunggu 10 menit," ujar Martini, pemilik stand ceker setan.
Setelah yakin cekernya siap disantap, Martini mengabsen satu per satu pengunjung yang terlebih dahulu mengambil nomor antrian. Tidak seperti mie setan yang rasa pedasnya berdasarkan tingkatan level (mulai level 1 hingga 5), ceker setan hanya memiliki satu level yaitu super pedas. "Pedas di ceker setan ini setingkat level 5 pada mie setan. Jadi sama-sama pedasnya," jelas Munir setelah menggigit ceker ayam.
Dari tampilan kedua makanan itu, mie setan lebih eyes cathing (menarik) dibanding ceker setan. Kemasan mie setan menarik karena ada campuran garnis, siomay, dan sozis. Sedangkan, ceker setan hanya dipadu kuah pedas tanpa ada campuran apa pun. Warna ceker setan juga kurang menarik. Untuk harga, satu porsi mie setan Rp 8.000, sedangkan ceker setan dijual per satuan. Satu ceker Rp 1.000.
Gemy gendut, pemilik mie setan dan martini, pemilik ceker setan tidak merasa saling bersaing. Menurut keduanya, masyarakat memiliki selera sendiri. "Pangsa pasarnya beda. Ada yang suka mie, ada juga yang suka ceker. Silahkan saja memilih. Namun saya yakin, pangsa mie masih sangat luas," ujar Gemy.
Selain kedua makanan setan itu, masih ada puluhan menu makanan lain yang patut dirasakan, seperti gule kepala ikan mas agus, rujak manis, bakso presiden, ayam bakar lintang, es talun, kupang kraton, pai apel, dan puluhan makanan lain. Siti Yuliana
Sumber: http://surabaya.tribunnews.com/2012/06/24/mie-setan-dan-ceker-setan-jujugan-penikmat-pedas
Shared:
Komentar