Reaksi Aktivis Malang Corruption Watch (MCW) dan Dosen FISIP UMM usai Masuk 20 Besar Capim KPK

Author : Humas | Selasa, 10 September 2019 12:30 WIB | Surya - Surya

SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Ketua panitia seleksi (pansel) calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Genti Garnasih mengumumkan 20 besar calon yang lolos seleksi untuk mengikuti tahap selanjutnya yaitu tes kesehatan dan wawancara, Jumat (23/8/2019) di Jakarta.

Dari 20 besar itu ada nama Luthfi J Kurniawan, dosen FISIP Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang juga pegiat antikorupsi di Malang Corruption Watch (MCW).

Ia pada urutan 10 dari 20 orang. Saat bertemu Suryamalang.com di kantin FISIP Universitas Brawijaya (UB) Malang, Luthfi mendapat informasi, dari 40 besar kemudian menjadi 20 besar.


 

"Yang lolos 20 besar akan ikut tes kesehatan dan wawancara," jelas Luthfi, Kamis (22/8/2019) lalu. Persiapannya untuk mengikuti tahapan-tahapan itu adalah berdoa agar selalu sehat.

"Ya persiapannya berdoa saja. Juga semoga selalu sehat," jawabnya santai.

Katanya, sebagai calon, ia hanya mengikuti tahapan-tahapan yang disiapkan pansel.

 

"Saya sudah mengikuti lima tahapan. Kayaknya tahapannya ada tujuh apa delapan gitu," kata pria berkacamata ini.

Sebagaimana penjelasan Genti, tes kesehatan akan dilakukan di RSPAD Gatot Soebroto kemudian wawancara dan uji publik pada 27-28 Agustus 2019 di Kemensetneg.

Saat mengisi acara diskusi publik tentang "Pemimpin Kabupaten Malang 2020-2025", Luthfi J Kurniawan menyatakan salah satu yang mendorong ikut seleksi capim KPK adalah Dekan FISIP UB Malang, Prof Dr Unti Ludigdo Ak.

Ia termasuk memberi referensi. "Daripada ikut idol-idol, ikut seleksi capim KPK saja," cerita Luthfi saat di forum diskusi itu.

Banyak dosen-dosen koleganya juga memberi dukungan. Dari 20 besar, ada tiga orang yang berprofesi sebagai dosen. Sisanya dari komisioner, pegawai KPK, polisi, kejaksaaan, auditor dll.

 


 

Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image


Shared:

Kategori

Berita Terpopuler