Sebanyak 32 relawan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) membantu Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Malang. Mereka diterjunkan ke Kecamatan Ngantang dan Kasembon untuk membantu proses vaksinasi PMK pada sapi untuk dosis kedua yang dimulai Rabu (3/8/2022).
SURYAMALANG.COM|MALANG-Sebanyak 32 relawan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) membantu Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Malang.
Mereka diterjunkan ke Kecamatan Ngantang dan Kasembon untuk membantu proses vaksinasi PMK pada sapi untuk dosis kedua yang dimulai Rabu (3/8/2022).
Kegiatan berlangsung selama dua pekan. Kepala Satuan Tugas (satgas) PMK UMM, Prof Dr Lili Zalizar MS menjelaskan bahwa Jawa Timur (Jatim) merupakan sasaran utama penanganan PMK. Hal ini terjadi karena Jatim memiliki populasi ternak sapi tertinggi di Indonesia, utamanya di wilayah Kabupaten Malang.
"Peternak sapi di Kabupaten Malang tersebar di beberapa daerah seperti Pujon, Ngantang, dan Kasembon. Produk yang biasanya dihasilkan adalah susu perah dan daging sapi. Tingginya angka peternak sapi tersebut membuat dampak ekonomi akibat PMK semakin terasa,” ungkap dosen asal Subang dalam rilis humas UMM.
Ditambahkan, berkat pembatasan transportasi ternak dan vaksinasi pertama yang dilakukan, maka persebaran PMK pada hewan ternak cukup berkurang. Namun untuk meningkatkan daya tahan tubuh hewan ternak terhadap penyakit PMK, vaksinasi tahap kedua sangat dibutuhkan. Menurut dia, 32 mahasiswa itu berasal dari Program Studi (Prodi) Peternakan.
Mereka akan bertugas untuk membantu proses vaksinasi dan juga rekap data ke database nasional. Vaksin tersebut akan disuntikan kepada sekitar 100 – 300 sapi per harinya. "Kami sangat berharap selain memperkebal hewan ternak dari virus PMK, pemberian vaksin kedua ini juga akan menurunkan tingkat kematian hewan ternak akibat PMK,” tambah Ketua Prodi Magister Agribisnis tersebut.
Sedang Wakil Rektor III UMM Dr Nur Subeki ST MT mengatakan bahwa virus PMK sangat meresahkan kalangan peternak. "Hadirnya para mahasiswa sebagai relawan PMK ini membuat saya bangga terhadap kepedulian untuk membantu masyarakat luas. hal ini juga dapat membantu mahasiswa untuk memperkuat soft skill yang telah di bangun," jelasnya.
Ia berharap mahasiswa yang diterjunkan ini akan menjadi penggerak untuk menangani wabah penyakit PMK di Malang. "Selain itu, saya juga berharap apa yang kita lakukan ini berdampak positif untuk mengurangi persebaran penyakit PMK pada hewan ternak,” pungkasnya.