Pendistribusian daging kurban di UMM menggunakan besek sehingga tidak mencemari lingkungan, Sabtu (9/7/2022). Ini sebagai pelaksanaan green kurban.
SURYAMALANG.COM, MALANG - Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menerapkan green Kurban UMM dalam proses pendistribusian daging kurban.
Tak ada penggunaan plastik dalam distribusi daging saat Idul Adha di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) pada Sabtu (9/7/2021).
Kampus UMM menerapkan green Kurban dengan menggunakan besek.
Diharapkan hal ini bisa meminimalisir proses-proses yang mencemari lingkungan.
Menurut ketua panitia Idul Kurban UMM, M Arif Zuhri Lc MHI sengaja berupaya memulai green kurban UMM.
“Konsep ini memang ingin kami mulai sebagai bentuk implementasi etika lingkungan. Dengan begitu, kita tetap bisa berkurban seperti biasa dan tidak mencemari lingkungan sekitar,” jelas Arif.
Menurutnya, ada empat sapi dan enam ekor kambing yang dikurbankan di kampus III UMM.
Sedang di kampus II UMM ada satu ekor sapi dan dua ekor kambing.
Daging itu dibagikan ke banyak pihak. Mulai dari para pegawai Kampus Putih, unit bisnis hingga masyarakat sekitar yang membutuhkan.
Selain itu ada seekor sapi hidup didistribusikan ke Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kota Malang.
“Kami juga berbagi dengan menyerahkan kambing ke lapas laki-laki di LP Lowokwaru dan wilayah di Malang Selatan dan sekitar UMM,” jelas Arif.
Pada kegiatan itu, ia juga mengajak para mahasiswa yang mendapatkan beasiswa Program Pendidikan Ulama Tarjih (PPUT) dan beasiswa yatim untuk berperan aktif.
Tujuannya agar para mahasiswa mendapatkan pengalaman menarik dalam distribusi hewan kurban.
Sehingga nantinya saat terjun ke masyarakat, mereka tidak kebingungan dan sigap melaksanakannya.
Tentang hewan kurban, UMM memastikan bahwa sapi dan kambing yang ada sehat dari berbagai penyakit.
Hal itu ditegaskan oleh pendamping tim kesehatan hewan kurban UMM Mahmud SPt MPt.
Menurutnya, semua hewan kurban UMM sudah diperiksa dengan teliti.
Pada saat pembelian, pihaknya juga membawa tim untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Sehingga ada surat keterangan kesehatan hewan (SKKH) yang menjadi salah satu aspek dalam melihat keadaan hewan kurban. Baik pada sapi maupun kambing.
Sapi dan kambing kurban sudah dinyatakan bebas dari cacing hati, antraks, dan bahkan virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Bahkan saat dipotong dan dilihat, semua jeroan, hati, hingga paru juga bersih dan sehat.
Jadi memang benar-benar bebas dari unsur-unsur bakterial dan parasit.