Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Jenderal TNI (Purn) Dr H Wiranto SH SIP MM saat di UB menyampaikan tujuan kunjungan adalah mendengarkan dan melihat apa yang terjadi di masyarakat atas kebijakan presiden, Senin (26/6/2023).
SURYAMALANG.COM, MALANG- Rombongan dewan pertimbangan presiden (watimpres) mengunjungi dua kampus di Malang, yaitu Universitas Brawijaya dan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Senin (26/6/2023). Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Jenderal TNI (Purn) Dr H Wiranto SH SIP MM saat di UB menyampaikan tujuan kunjungan adalah mendengarkan dan melihat apa yang terjadi di masyarakat atas kebijakan presiden.
"Hari ini bersyukur karena diterima di UB. Dan topik yang dibicarakan adalah bagaimana kita memgembangkan iptek yang sangat berguna untuk kemajuan bangsa kita. Dimana presiden wanti-wanti menyatakan bahwa persaingan global akan diwarnai persaingan yang ketat sekali," jelas Wiranto pada wartawan saat di UB.
Maka diperlukan siapa yang paling cepat mengangkat peluang, yang paling cepat mengadopsi teknologi maju, kemudian mendapatkan sesuatu keuntujgan-keuntungan bagi ekonomi nasional. "Kami ingin mendapat masukan dari UB seberapa jauh peran yang dimainkan oleh UB dalam mendukung kebijakan presiden untuk mengembangkan iptek untuk generasi sekarang dan masa depan," papar Wiranto.
Sebab 13 thun mendatang adalah suatu kesempatan emas bagi Indonesia untuk bergerak bagi negara berkembang menjadi negara maju. "Kami memang tidak bisa memyampaikan hasil perbincangan untuk umum karena ini masukan-masukan yang kita olah lagi untuk pertimbangan-pertimbangan presiden," jelas dia. Selanjutnya, rombongan bergerak ke UMM untuk berdiskusi dengan civitas akademinya.
Sedang Rektor UB Prof Widodo menyebutkan jika untuk membangun iptek dan industri di Indonesia dibutuhkan ekosistem sebagai prasyarat penting untuk penelitian. "Ekosistem komponennya pertama SDM, kedua, bagaimana pemerintah menyiapkan fasilitas dasar untuk melakukan proses hilirisasi yg hasil penelitian perguruan tinggi yang tidak bisa langsung dipakai oleh masyarakat.
"Maka harus ada jembatan yang tidak mungkin mungkin diserahkan ke perguruan tinggi atau sektor swasta. Dalam penelitian itu istilahnya ada lembah kematian. Jadi hasil temuan itu masuk lembah dan tidak akan terpakai," kata rektor. Maka perlu up scalling yang harus disiapkan pemerintah. Lalu manajemen penelitian. Anggaran penelitian kita masih rendah dibandingkan negara lain.
Sedang saat di UMM, Wiranto mengatakan bahwa ia dan tim memang ingin mendengarkan suara dan masukan dari pihak kampus. Mencari ide, masalah-masalah bangsa, dan berguru. Menurutnya, dalam membangun bangsa dan mencapai tujuan Indoensia emas 2045, perlu adanya persatuan, toleransi, dan juga kolaborasi dari semua unsur negara.
