Mahasiswa Unibversitas Muhammaiyah Malang (UMM) menggelar kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) selama dua hari, 22 -23 Januari 2023. PMM merupakan menjadi wadah bagi para mahasiswa menyalurkan berbagai macam kegiatan positif dan mengaplikasikan hasil untuk membantu masyarakat.
SURYAMALANG.COM | MALANG - Mahasiswa Unibversitas Muhammaiyah Malang (UMM) menggelar kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) selama dua hari, 22 -23 Januari 2023. PMM merupakan menjadi wadah bagi para mahasiswa menyalurkan berbagai macam kegiatan positif dan mengaplikasikan hasiluntuk membantu masyarakat.
Kegiatan PMM terbagi beberapa kelompok. Misalnya, kelompok 76 gelombang 13 yang beranggotakan Aliya Safana Dewi, Selya Oktananda Sundari, Bella Mustika, Rossa Julfiyatun dari prodi Pendidikan Bahasa Indonesia dan Taruna Bagus Satria dari prodi Teknik Industri.
Kelompok ini melakukan PMM di Yayasan Pondok Pesantren Baitul Makmur, Gang 17B no 58, Sawojajar, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, Jawa Timur.
"Tujuan kami melakukan program pengabdian masyarakat di tempat ini untuk mengembangkan sistem pembelajaran, kreativitas dan keterampilan anak dengan menerapkan edukasi tentang self-awareness terhadap lingkungan yang dimana pada abad 21 berpusat pada perkembangan Era Revolusi Industri 4.0 yang mengedepankan pengetahuan sebagai tombak utama," kata Aliya Safana Dewi.
Perlu adanya keseimbangan antara pengetahuan dengan keterampilan sebagai dasar dari sumber daya manusia yang berkualitas pada perkembangan zaman.
Dia menuturkan, manfaat program pengabdian yang mereka laksanakan adalah untuk mengasah keterampilan anak – anak sejak dini melalui pembiasaan diri dan pemenuhan kebutuhan hidup dalam berbagai macam hal yang didasari oleh pengetahuan.
Yayasan Pondok pesantren Baitul Makmur adalah pondok pesantren yang dikelola oleh Muhammad Romly. Pondok pesantren yang dikelola menjadi bagian dari lembaga pendidikan formal dan non-formal yang ada di lingkungan Yayasan Pendidikan dan Sosial Baitul Makmur.
Siswa yang belajar di Lembaga pendidikan Baitul Makmur, khususnya jenjang SD, SMP, SMK, dan MA bisa sekaligus menjadi santri di Pondok Pesantren Tahfizh Al-Qur’an Baitul Makmur.
Dia berharap, melalui program ini, para individu yang berada di Yayasan Pondok Pesantren Baitul Makmur mempunyai kesadaran atau self awareness terhadap kebersihan lingkungan disekitar mereka agar terhindar dari penyakit yang ditimbulkan dari lingkungan yang kotor, maka dari itu diperlukan kesadaran dalam mengatasi hal tersebut.
Selain itu dengan adanya kegiatan ini diharapkandapat mengembangkan minat dan bakat individu yang berada di Yayasan Baitul Makmur.
Anak-anak di Yayasan Baitul Makmur tampak antusias mengikuti kegiatan. Misalnya saat mengikuti kegiatan pembuatan bak
sampah, cuci tangan dan cara-cara membuat tanaman hidroponik, bukan hanya mengajarkan cara menjaga lingkungan namun kami di sini memberikan pembelajaran individu bagaimana cara untuk mengatur waktu, berbahasa yang baik, belajar pembuatan teks deskriptif mengenai lingkungan, dan mengajarkan kosa-kata Bahasa Inggris.
"Karena Bahasa inggris sekarang ini penting sekali untuk dipelajari sudah menjadi bahasa yang universal. Diharapkan anak-anak yang mengikuti kegiatan ini dapat menerapkan pembelajaran tersebut terhadap dirinya masing-masing dan menjadi ilmu yang bermanfaat," imbuhnya.