Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) membantu petani bawang merah dengan bikin MONIKEL (MONItoring KELembapan Tanah pada Tanaman Bawang Merah melalui Chatbot Pesan Telegram). Teknologi ini diikut sertakan pada Program Kreativitas Mahasiswa Karsa Cipta (PKM-KC).
SURYAMALANG.COM, MALANG - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) membantu petani bawang merah dengan bikin MONIKEL (MONItoring KELembapan Tanah pada Tanaman Bawang Merah melalui Chatbot Pesan Telegram).
Teknologi ini diikut sertakan pada Program Kreativitas Mahasiswa Karsa Cipta (PKM-KC).
Serta berhasil mendapat pendanaan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti).
Menurut Muhammad Iqbaludin Zaky, salah satu mahasiswa menjelaskan bahwa penyebab gagal panen bawang merah yang melanda para petani ini terjadi akibat kondisi cuaca yang tidak menentu.
"Cuaca di Indonesia akhir-akhir ini tak menentu. Kadang hujan turun dengan deras sehingga merendam lahan bawang merah para petani. Jika kelembapan tanah meningkat melebihi standar, maka tanaman bawang merah mudah terserang penyakit dan hama," kata dia beberapa waktu lalu.
Namun jika kelembapan tanah kurang dari standar, maka bawang merah akan menjadi kecil. Hal ini mengurangi daya jualnya karena hasilnya tidak maksimal.
Menurut anak kedua dari tiga bersaudara itu, kelembapan tanah memiliki efek terhadap proses pertumbuhan bawang merah.
"Dari penelitian tersebut, kami menyimpulkan bahwa bawang merah membutuhkan pasokan air yang banyak namun dengan memperhatikan kadar kelembapan tanah," papar mahasiswa Informatika ini.
Ditambahkan Zaky, MONIKEL berkonsep Internet of Things (IoT) dengan menggunakan teknologi arduino dan chatbot pesan telegram.
Setelah itu, alat akan dipasangkan ke beberapa titik lahan.
Jika lahan kering, petani akan mendapatkan notifikasi pengingat.
“Saya dan tim juga ingin mengkombinasikan MONIKEL dengan garden sprinkle. Jadi nantinya, alat ini bisa menyiram lahan secara otomatis jika para petani menekan tombol penyiraman yang ada di aplikasi telegram," katanya.
Terintegrasinya MONIKEL dengan garden sprinkle akan membantu dalam mengetahui kelembapan tahan tiap bulannya. Saat ini MONIKEL masih dalam tahap pengembangan prototipe.
Zaky mengembangkan alat ini bersama tiga teman lainnya yaitu Gilly Huga Anargya, Farli Nahrul Javier, dan Wahyu Budi Utomo.
Selain harga alat lebih murah, fitur yang tersedia cukup lengkap dan serta hemat listrik karena menggunakan panel surya.
Mereka berharap petani bisa terbantukan dengan alat ini dan meminimalisir kerugian petani bawang merah.