Dua mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yaitu Amanda Putri Rahmawati dan Yogi Syahputra menjadi juara dua di lomba debat nasional bertajuk Public Expo 2022 pada akhir Agustus lalu.
SURYAMALANG.COM|MALANG-Dua mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yaitu Amanda Putri Rahmawati dan Yogi Syahputra menjadi juara dua lomba debat nasional bertajuk Public Expo 2022 pada akhir Agustus lalu.
Ada 24 tim yang mengikuti perlombaan dengan menggunakan sistem debat british parliamentary, yakni dua orang dalam satu tim.
Tim UMM dalam final berjumpa dengan mahasiswa dari Universitas Insan Cita Indonesia. Peserta lain lomba itu dari berbagai perguruan tinggi se-Indonesia seperti Universitas Sriwijaya, Universitas Hasanuddin dll. Menurut Amanda, ia dan timnya mempersiapkan lomba dalam waktu singkat namun cukup matang.
"Kami telah melakukan riset mendalam terkait topik yang diangkat untuk nantinya dikemukakan ke juri dalam bentuk video," jelas Amanda. Ada tiga babak yang harus dilalui oleh tim ini. Pertama babak penyisihan, semifinal dan kemudian final. Khusus untuk babak penyisihan, mereka mengirim video mosi ke panitia.
Ia dan Yogi aktif di organisasi kampus. Amanda pernah mengikuti tiga lembaga semi otonom (LSO) yang membekalinya dalam beretorika. Yaitu LSO Peradilan Semu, Komunitas Riset dan Debat serta Pusat Kajian keilmuan (Pukas).
“Dari sanalah saya belajar banyak hal. Tidak hanya ilmu jurusan yang saya tekuni, tapi juga cara berbicara, beretorika, hingga berorganisasi," kata Amalia.
Tapi karena lomba dilaksanakan secara tim, maka ia harus bisa berkompromi dan menyatukan ide bersama Yogi agar bisa memenangkan lomba ini dengan apik. Mahasiswa kelahiran Lampung ini menyatakan kampus sangat membantu sebelum hingga proses perlombaan.
Juga ada bimbingan, bantuan take video, mengedit video dan persiapan krusial lainnya. Bahkan nuga mengapresiasi kemenangannya dengan berbagai bentuk.
“Saat babak semi final kami berhadapan dengan tuan rumah, Universitas Negeri Makassar dan membahas mosi terkait pembangunan jalan tol tidak terdampak signifikan terhadap peningkatan ekonomi masyarakat," papar mahasiswa angkatan 2020 ini.
Sedang saat final, mosi yang diangkat adalah Konflik Palestina dan Israel serta sistem konvensionalisme lebih baik dari pada sistem two state dalam menyelesaikan konflik tersebut.