Inilah empat mahasiswa Teknik Mesin UMM yang berhasil lulus tepat waktu tanpa sidang skripsi.
MEREKA adalah Muhammad Ardiansyah, Annisa Widya N, Nadia Septria, dan Muchammad Ridwan. Kegiatan ini digelar karena Jurusan Teknik acap kali dipandang sebagai jurusan yang sukar lulus tepat waktu. “Makanya kami hadirkan empat mahasiswa Teknik Mesin yang berhasil lulus tepat waktu tanpa sidang skripsi,” kata Ketua Prodi Teknik Mesin, Iis Siti Aisyah, ST, MT, Ph.D, Senin (08/08/2022) siang.
Ketua Prodi Teknik Mesin UMM, Iis Siti Aisyah, ST, MT, Ph.D, dalam kesempatan webinar.
Siti menjelaskan, webinar ini menjadi upaya memfasilitasi mahasiswa untuk berbagidengan para juniornya. Utamanya dalam memenangkan kompetisi dan mampu lulus tanpa sidang skripsi. “Dengan kiat-kiat yang diberikan, harapannya para mahasiswa bisa menyelesaikan studinya tepat waktu. Sekaligus dapat mematahkan mitos bahwa anak teknik tidak bisa lulus tepat waktu,” tegasnya.
Empat mahasiswa Teknik Mesin angkatan 2018 ini lulus melalui program ekuivalensi sertifikat kompetisi bertaraf nasional maupun internasional. Dari keempat mahasiswa tersebut, Nadia berhasil lulus tiga tahun sembilan bulan serta menyabet predikat cumlaude.
“Agar bisa lulus tanpa sidang skripsi, perbanyak mencari informasi mengenai lomba, baik proyek maupun kompetisi. Selain itu, harus ada niat untuk segera menyelesaikan tanggungan mata kuliah. Jangan lupa juga meminta doa dan dukungan dari orang tua dan teman-teman,” tegas Nadia.
Selama kuliah Nadia merupakan mahasiswa yang aktif dan berprestasi. Ia tergabung dalam tim yang menerima pendanaan Dikti. Yakni pada program dan pembuatan alat produksi sebagai implementasi pembelajaran project based learning untuk penyelesaian problem UMKM. Selain itu ia juga termasuk dalam Tim Srikandi yang berhasil menjadi finalis lomba Kontes Mobil Hemat Energi (KMHE) 2019 yang diselenggarakan Universitas Negeri Malang.
Di sisi lain, Muhammad Ardiansyah, Annisa Widya, dan Muchammad Ridwan, merupakan salah satu tim yang lolos seleksi pendanaan pada Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke 33 tahun 2020. Mereka berhasil bersaing dengan 66.000 proposal dari berbagai universitas lain se-Indonesia.
Ardian, ketua tim, mengatakan, ketika itu, timnya membuat program yang diberi judul Sistem Pintar Pengaman Parkir Bertingkat Untuk Kendaraan Roda Empat. Dari kompetisi PIMNAS tersebut, mereka mengajukan ekuivalensi ke kampus sehingga bisa bebas skripsi. “Bisa dikatakan proposal kami setara dengan skripsi, karena pada saat itu diuji langsung oleh tiga profesor,” jelas Ardian.
Teranyar, Ardian bersama timnya berhasil meraih juara tiga Lomba Nasional Rancang Bangun Mesin ke-10 (LNTRBM X) 2022 yang diselenggarakan Badan Kerjasama Teknik Mesin (BKSTM) Indonesia. Dalam lomba saat itu, Ardian dan timnya membuat inovasi permainan simulasi turbin ulir berbasis teknologi renewable energy untuk anak 7-18 tahun, yang diberi nama E-Rotta.
Di akhir webinar, Ardian memberikan motivasi kepada juniornya agar bisa mengikuti tips yang sudah mereka bagikan. “Keberuntungan adalah ketika kesempatan bertemu dengan kesiapan. Jadi harus disiapkan sejak dini agar saat ada kesempatan kita sudah siap memanfaatkannya,” pungkas Ardian. (div/mat)