Sejumlah pemateri dari luar negeri hadir dalam Guest Lecture yang diselenggarakan Prodi Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Malang (FT UMM).
ACARA yang dibuka Dekan Fakultas Teknik UMM, Prof. Ir. Ilyas Masudin, MLogSCM., Ph.D, ini, menghadirkan empat dosen ahli dari Lublin University of Technology sebagai pemateri. Kedatangan mereka ke Indonesia sebagai bentuk kerjasama di bawah koordinasi Erasmus dalam Program Teaching Mobility.
Dekan FT UMM, mengatakan, program internasionalisasi di Fakultas Teknik berjalan progresif dengan adanya beberapa bentuk kerjasama dengan institusi luar negeri, baik di pengajaran, penelitian, dan upaya pengiriman mahasiswa magang. “Tujuannya jelas, demi mengembangkan potensi para mahasiswa dalam menghadapi tantangan yang akan dating,” katanya.
Ilyas Masudin menjelaskan, dengan kegiatan seperti ini, diharapkan UMM menjadi centre of excellence berbasis program studi. Hal itu merupakan salah satu jawaban akan kampus merdeka.
Kaprodi Teknik Mesin, Iis Siti Aisyah, ST., MT., Ph.D, berharap kerjasama ini tidak akan berhenti di lecture exchange saja. Lulusan doktor di University of Wollongong Australia ini, menjelaskan, kerjasama ini akan berlanjut dengan bentuk kegiatan lain, yaitu kolaborasi riset dan joint publication.
Ia juga berharap, kegiatan internasionalisasi seperti yang dilakukan Prodi Teknik Mesin UMM ini, diharapkan tetap melakukan sistership dan sinergitas dengan universitas luar negeri. “Ini kerjasama untuk kemajuan kami. Sebelumnya Prodi Teknik Mesin sudah diakui perihal akreditasi internasional provisional IABEE, sehingga diharapkan dengan sinergitas ini lulusan lulusan kita bisa berkiprah dan menempuh ilmu di luar negeri,” pungkasnya.
Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) adalah salah satu program yang dikeluarkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) RI untuk mendukung kebijakan kampus merdeka. PKKM ini merupakan program kompetisi terbuka dengan sistem seleksi berkelompok (tiered system). Tujuannya, meningkatkan angka partisipasi pendidikan tinggi, menguatkan mutu dosen dan relevansi pendidikan tinggi, menguatkan mutu dosen dan tenaga kependidikan, serta menguatkan sistem tata kelola Ditjen Pendidikan Tinggi. (div/mat)