Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Jawa Timur, dr. Gerry Permadi, Sp.PD.
MENURUT Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Jawa Timur, dr. Gerry Permadi, Sp.PD, penyakit ini ditularkan melalui virus yang berada di tubuh hewan yang sebelumnya sudah terkena rabies, seperti anjing, kera, dan kucing. “Rabies biasanya ditularkan melalui gigitan terbuka atau kontak air liur dari hewan yang telah terkena virus rabies. Persentasenya sekitar 98% dari gigitan anjing, dan hanya 2% yang berasal dari kera atau kucing,” jelasnya, Jumat (18/05/2023).
Gerry Permadi menjelaskan, virus rabies akan menyerang susunan saraf pusat pada manusia dan dapat menimbulkan dampak yang sangat fatal. Gejala awalnya, demam dan nyeri di sekitar area gigitan. Sedangkan gejala berat, mengalami halusinasi, mudah cemas. Ciri yang khas adalah sering mengeluarkan air liur berlebihan (hipersaliva).
“Pada tahap yang sangat berat, orang yang terjangkit akan sampai pade fase paralisis, yakni tubuh tidak bisa bergerak layaknya stroke. Bukan hanya setengah lumpuh, melainkan keseluruhan badan hingga menyebabkan kematian,” jelas dokter Gerry.
Untuk penanganan, langkah awal setelah terkena gigitan adalah mencuci area gigitan dengan air mengalir dan sabun selama 10 hingga 15 menit. Setelah itu, segera menuju ke rumah sakit terdekat untuk diberikan vaksin anti rabies atau yang sering dikenal dengan VAR. Apabila luka gigitan sangat serius dan mendekati kepala, akan ditambahkan serum anti rabies (SAR).
Karena dampak yang ditimbulkan cukup serius, Gerry menyarankan agar menghindari gigitannya. Karena di Indonesia, terdapat 26 provinsi yang menjadi wilayah endemis rabies. Hanya terdapat 7 provinsi yang telah dinyatakan bebas rabies. “Ciri-ciri hewan yang terjangkit rabies dapat dilihat lewat tingkah lakunya yang aneh, seperti mengeluarkan air liur berlebihan dan menggigit sembarangan,” jelasnya.
Tips agar terhindar dari rabies adalah sering membersihkan kandang hewan peliharaan, melakukan vaksinasi apabila berpergian atau hendak beraktivitas di area yang liar, termasuk saat berkunjung ke wilayah endemis rabies. Menjaga hewan peliharaan agar tidak terkontaminasi dengan lingkungan liar. (div/mat)