TABLOIDMATAHATI.COM, MALANG– Dipilihnya aquaponik sebagai Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM) Kemendikbudristek skema pengabdian masyarakat, mahasiswa Prodi Akuakultur Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) karena dapat meraih dua manfaat sekaligus.
Kok bisa? Ketua PKM Prodi Akuakutur Imroatin Hasana bersama empat anggotanya M. Khoiri Ubaidillah, Ike Trisdayanti, Aufa Farra Azzahra, dan Lely Ayu Puspandari, memastikan hal ini karena sistem Aquakultur yang dilaksanakan di Panti Asuhan Petermas Gondanglegi, Kabupaten Malang, dengan penanggung jawab Ustadzah Aniswatul Azizah tersebut, dapat mengambil manfaat ikan lele dan sayur di atasnya jika sudah panen nanti.
Sistem aquaponik yang bakal digunakan.
Caranya? Imroatin mengatakan kelompok PKM yang dibimbing dosen Prodi Akuakultur Dr. Hany Handajani, S.Pi, M.Si, menjelaskan pengabdiannya ini pembudidayaan lkan lele menggunakan bak bundar di atasnya ditanami beberapa sayuran seperti selada dan kangkung.
Detailnya tandas Imroatin, kelompok PKM yang dipimpinnya ini rencanya akan membuat tiga kolam untuk budidaya lele lengkap dengan aquaponik diatasnya (berisi sayuran). Filter air kolam lele dilewatkan aquaponiknya sehingga pemanfataanya lebih efisien. Rencanaya ini tentu saja menyesuaikan dengan anggaran yang tersedia.
Lokasi di panti asuhan yang akan digunakan PKM Prodi Akuakultur UMM.
Hal ini sesuai dengan konsep awal, kata Imroatin berlangsung selama empat bulan. Satu bulan pertama persiapan alat dan bahan, administrasi, komunikasi dengan mitra, survey, serta penyiapan sosisalisasi. Khusus sosialisasi ini termasuk merancang kolamnya bersama santri sebab ke depan yang yang merawat aquaponik tersebut adalah santri sesuai dengan tujuan pengabdian ini. Yakni memberikan pengetahuan sekaligus skill kepada santri yang dapat berkembang setelah PKM selesai.
Sosialiasi selesai, ucap Imroatin, tahap berikutnya penebaran benih lele sekitar 300 ekor per kolam. Monitoring selama dua bulan oleh santri yang dijadwal piket pengecekan, didampingi tim PKM sebagai pelaksana pengabdian.