TABLOIDMATAHATI.COM, MALANG– Dosen dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) serta Fakultas Hukum (FH) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) kembali menunjukkan komitmennya terhadap pendidikan berkualitas dan inklusif melalui program pendampingan di SD Muhammadiyah 4 Kota Malang. Kegiatan ini berfokus pada mewujudkan lingkungan sekolah ramah anak berbasis Gender Equality, Disability, and Social Inclusion (GEDSI), dengan integrasi program literasi sekolah.
Menurut salah satu tim salah satu tim UMM, Dr. Beti Istanti Suwandayani, M.Pd, hal ini untuk menciptakan ruang aman dan inklusif. Pendampingan yang dilakukan melibatkan guru, siswa, dan komunitas sekolah dalam menciptakan ruang belajar yang aman, nyaman, dan mendukung keberagaman. Para dosen memberikan pelatihan kepada para guru mengenai implementasi GEDSI dalam proses pembelajaran dan pengelolaan lingkungan sekolah. Hal ini mencakup pemahaman tentang pentingnya kesetaraan gender, inklusi bagi siswa berkebutuhan khusus, serta upaya pencegahan diskriminasi sosial.
“Lingkungan sekolah ramah anak bukan hanya soal fasilitas, tetapi juga bagaimana guru dan seluruh ekosistem sekolah mampu menciptakan suasana yang mendukung perkembangan emosional, sosial, dan akademik siswa tanpa ada diskriminasi,” ujar Beti Istanti Suwandayani, salah satu tim dosen FKIP UMM.
Mengintegrasikan GEDSI dengan Literasi Sekolah Uniknya, program ini juga mengaitkan GEDSI dengan peningkatan literasi sekolah. Para siswa diajak untuk mengembangkan kemampuan membaca, menulis, dan berpikir kritis melalui kegiatan literasi yang relevan dengan tema inklusi dan keberagaman. Salah satu contohnya adalah lomba menulis cerita pendek bertema “Persahabatan dalam Keberagaman” yang mendapat antusiasme tinggi dari siswa.
“Lingkungan sekolah ramah anak bukan hanya soal fasilitas, tetapi juga bagaimana guru dan seluruh ekosistem sekolah mampu menciptakan suasana yang mendukung perkembangan emosional, sosial, dan akademik siswa tanpa ada diskriminasi,” ujar Beti Istanti Suwandayani, salah satu tim dosen FKIP UMM.
Mengintegrasikan GEDSI dengan Literasi Sekolah Uniknya, program ini juga mengaitkan GEDSI dengan peningkatan literasi sekolah. Para siswa diajak untuk mengembangkan kemampuan membaca, menulis, dan berpikir kritis melalui kegiatan literasi yang relevan dengan tema inklusi dan keberagaman. Salah satu contohnya adalah lomba menulis cerita pendek bertema “Persahabatan dalam Keberagaman” yang mendapat antusiasme tinggi dari siswa.
“Kegiatan ini sejalan dengan visi kami untuk menjadi sekolah yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga mendukung pengembangan karakter siswa. Pendampingan dari UMM sangat membantu kami mewujudkan sekolah ramah anak yang sesungguhnya,” ujarnya Kepala Sekolah SD Muhammadiyah 4 Kota Malang, Hana Ayudah, M.Pd.
Menuju Pendidikan yang Berkelanjutan Melalui pendekatan integratif ini, dosen FKIP dan FH UMM berharap dapat memberikan dampak yang berkelanjutan. Upaya ini menjadi bagian dari kontribusi UMM dalam mendukung pendidikan berkualitas sesuai dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya pada aspek pendidikan inklusif dan kesetaraan gender.
Dengan sinergi antara GEDSI dan literasi, program ini membuktikan bahwa pendidikan ramah anak adalah kunci untuk mencetak generasi yang unggul, berkarakter, dan peduli terhadap keberagaman. (rilis tim fkip-fh umm/don)