“PRIBADI Jenderal Soedirman merupakan Bapak Kepanduan Hizbul Wathan (HW) harus diteladani dan menjadi inspirasi bagi semua pandu,” tegas Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof. Dr. Haedar Nashir, M.Si, saat pembukaan Muktamar HW di UMM.
Turut hadir, Sekretaris PP Muhammadiyah, Prof. Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed, sekaligus melakukan pengukuhkan. Lebih dari 7.000 penggembira, 3.100 peserta kemah akbar yang memeriahkan agenda itu.
“Jadikan Muktamar sebagai agenda strategis menyusun kepemimpinan yang lebih baik. HW merupakan gerakan yang inklusif lintas usia dan kelompok. Maka harus memiliki kepemimpinan yang dinamis dan progresif,” jelas Prof. Dr. Haedar.
Sebelum terjun ke dunia militer, lanjut Hardar, Soedirman aktif berorganisasi kepemudaan HW. Berkat pendidikan yang diperoleh dari Muhammadiyah, ia memiliki pribadi yang tegak membela kepentingan tanah air.
Untuk itu, Muktamar harus menjadi proses yang menghasilkan program dan keputusan penting, demi kemajuan organisasi dan bangsa. Bukan hanya kegiatan rutinitas dan formalitas semata, tapi harus ada kebaruan yang diberikan sehingga HW tidak berjalan stagnan.
Hal senada disampaikan Ketua Umum Gerakan Kepanduan HW, Rmd. Endra Widyarsono. Menurutnya, kolorasi dan kerjasama menjadi kunci memberi kontribusi. Pandu HW yang sudah terlatih, tangguh, suka menolong, dan penyayang semua makhluk diyakini bisa memasuki era kehidupan baru dengan baik.
“Sekecil apa pun manfaat yang disebarkan, pandu HW harus selalu berbagi dan berkontribusi. Berbekal pelatihan yang sudah diberikan, akan mampu menjadi manusia yang siap dan sanggup melewati berbagai tantangan di era kehidupan baru,” terang Endra.
Sementara itu, Rektor UMM, Prof. Dr. Fauzan, M.Pd, sebagai tuan rumah mengaku bangga dan mendukung penuh Muktamar HW. Bahkan harus menghasilkan hal-hal bermanfaat. Bukan hanya bagi Muhammadiyah, tapi juga masyarakat secara luas.
“Komitmen untuk terus berinovasi dan memberikan solusi bagi bangsa, sudah seharusnya tertanam pada diri pandu HW, sebagaimana makna nama Hizbul Wathan yakni pembela tanah air,” katanya.
Sebelum acara inti, ditampilkan tarian pembuka dari ratusan pandu HW. Selanjutnya, marching band UMM, 2.500 Alquran serta 4.000 porsi bakso untuk peserta. (aji/mat)