TABLOIDMATAHATI.COM, MALANG-Persoalan kekurangan gizi pada balita ternyata menjadi perhatian mahasiswa Prodi Akuakultur Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Keprihatinan tersebut mendorong Erista Ella Kurnia bersama teman mahasiswa yang lain untuk membantu masyarakat dalam mengatasi stunting sekaligus mencegahnya.
Caranya? Erista bersama empat anggota tim lainnya mengajukan proposal kepada Kemendikbudristek Dikti dalam Program Kreatifitas Mahasiswa Pengabdian masyarakat (PKM PM). Alhamdulillah proposal yang diajukan Erista lolos pendanaan Kemendikbudristek Dikti.
Sebagai Ketua PKM PM Erista dibantu empat anggota lain yakni, Indah Permata Rizky, Hasanatul Maufiro, Raffi Irfan Novianto, dan August Yudhistira Abimanyu. Mereka di bawah pendampingan Dosen Pembimbing Soni Andriawan, S.Pi, MP.
Suasana koordinasi tim PKM Prodi Akuakultur UMM dengan desa.
Menurut Erista PKM PM yang akan dilaksanakan mulai bulan depan ini menetapkan judul Konvergensi Stunting melalui Posyandu Aktif dan Pendampingan rumah pengan lestari berbasis aquaponik di Desa Pandanrejo Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang. Dipilihnya judul tersebut disebabkan data yang dimiliki PKM PM menyebutkan anka stunting di Desa Pandanrejo Wajak agak tinggi.
Caranya? Erista menjelaskan bahwa tim PKM PM melaksanakan edukasi terhadap warga tentang stunting. Edukasi ini diimbangi dengan pembuatan aquaponik yang nanati menunjang gizi para penderita stunting di desa setempat.
Aquapoinik yang bakal dirakit sebanyak tiga unit. Semua akan ditempatkan di satu titik yang strategis. Misalnya di rumah kader, atau di kantor desa. Tujuannya agar masyarakat mudah mengaksesnya. Aquaponik ini nanati akan di isi ikan nila serta sayur mayur. Seperti pakcoy, dan semisalnya.
Nah tandas Erista, agar aquaponik ini terus menjadi manfaat maka tim PKM PM Akuakultur UMM juga memberikan pelatihan warga tentang bagaimana membudidayakan ikan daklam aquaponik, menyebar benih sayurnya hingga cara perawatan alat aquaponik dalam jangka panjang. Bahkan tim PKM juga melatih membhuat pakan ikan sendiri.
“Harapan kami dari program ini warga setempat dapat menggvunakan aquaponik sebagai salah satu upaya memenuhi gizi balita, dengan memakan ikan yang kaya protein dan sayur. Outputnya penurunan angka stunting secara bertahap di wilayah ini,” kata Erista. (doni osmon)
