TABLOIDMATAHATI.COM, MALANG-Penelitian yang dilakukan Aufal ‘Ahdi Robbani bersama empat mahasiswa prodi Akuakultur Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) sangat menarik dikupas.
Aufal ‘Ahdi Robbani disapa Aufal di ruang laboratorium Akuakultur UMM meneliti optimalisasi bakteri Rhodopseudomonas palustris dalam mereduksi kontaminasi bahan organik pemicu wabah acute hepatopancreatic necrosis disease pada udang vaname (Litopenaeus vannamei). Penelitian tersebut dijadikan judul Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) kemendikbudristek yang dilakukan selama tiga bulan ke depan.
Menurut Aufal, empat mahasiswa lain yang mebantu risetnya adalah Annisa Salsabila, Aufa Farra Azzahra, Ike Trisdayanti, Muhammad Khoiri Ubaidillah, bersam dosen pendamping spesialis PKM RE Soni Andriawan S.Pi, MP. Tujuan penelitiannya tersebut agar udang vaname dapat terhindar dari penyakit AHPND (Acute Hepatopancreatic Necrosis Disease).
Caranya? Aufal mengungkapkan dengan bakteri Rhodopseudomonas palustris digunakan untuk menurunkan bahan organik dalam perairan budidaya udang vaname. Bahan organik yang tinggi menyebabkan meningkatnya kadar nitrogen (amonia, nitrat, nitrit) dalam perairan meningkat.
Bahan organik dalam perairan budidaya udang meningkat disebabkan penumpukan sisa pakan dan kotoran udang di dasar tambak. Ketika nitrogen perairan tinggi akan bersifat toksik atau racun dan membuat bakteri vibrio parahaemolyticus mendominasi perairan yang menyebabkan munculnya penyakit AHPND.
Nah, tandas Aufal bakteri Rhodopseudomonas palustris memiliki kemampuan untuk menguraikan bahan organik. Bakteri yang dibawa ke laboratorium ini berasal dari salah satu perusahaan udang asal Probolinggo.
“Kami meneliti hal ini skala lab antara bakteri lawan bakteri di uji sample air minimalis bukan skala tambak. Sehingga dapat diketahui efektifitasnya. Hasil dari penelitiannya kami publikasikan dalam jurnal,” pungkasnya. (doni osmon)