TABLOIDMATAHATI.COM, MALANG– Tim pelaksana program kemitraan masyarakat (PKM) Prodi Akuakultur Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melalui skema program kompetitif nasional Kemendibud Ristek, mewujdukan kemandirian pakan pembudidaya Ikan Desa Jedon Kecamatan Wagir Kabupaten Malang.
Disampaikan dosen PKM Akuakultur UMM, Ganjar Adhywirawan Sutaro, sebelum memaparkan tentang PKM ini secara umum, dirinya terlebih dulu memparkan tim PKM perikanan UMM selain dirinya juga ada dosen lain yakni Sri Winarsih, dan Yohana Agustiana. Selian itu dibantu mahasiswa Nabil, Helma, Andre, Sherina dan Oktavio Da Jerenimo.
Tim PKM Prodi Akuakultur UMM bersama pembudidaya ikan air tawar Desa Jedong.
Menurut Ganjar tujuan PKM ini untuk mewujudkan mandiri pakan ikan. Tim PKM Prodi Akuakultur bersama pembudidaya ikan Gemari Jaya memproduksi pakan ikan mandiri berbasis bahan baku lokal.
Sebab, lanjut Ganjar biaya pengadaan pakan ikan dalam kegiatan budidaya perairan merupakan komponen tertinggi mencapai sekitar 64 persen dari total biaya produksi. Sebagai upayanya menyelesaikan permasalahan tersebut, tim pelaksana PKM melaksanakan pelatihan dan pendampingan pembuatan pakan ikan mandiri berbasis bahan baku lokal.
Kata Ganjar kegiatan pendampingan ini dilakukan dengan tujuan memberikan pengetahuan baru kepada masyarakat terkait pakan buatan yang dapat dibuat dengan bahan baku lokal seperti tepung ikan, dedak, tepung kedelai, tepung maggot, minyak ikan serta vitamin. Tentunya bahan baku lokal ini juga sudah memiliki kandungan nutrisi yang cukup untuk ikan budidaya.
Pakan ikan produksi pembudidaya Gemari Jaya.
Melalui kegiatan ini, tandas Ganjar diharapkan pembudidaya ikan Gemari Jaya mampu memproduksi pakan ikan mandiri berbasis bahan baku lokal utamanya untuk memenuhi kebutuhan pakan ikan dalam kegiatan budidaya, sehingga biaya pengadaan pakan dapat dikurangi sehingga berdampak mampu meningkatkan pendapatan ekonomi dari hasil budidaya ikan air tawar.m
“Selain itu diharapkan hasil produksi pakan ikan mandiri dapat dipasarkan secara luas dengan harga yang terjangkau oleh pembudidaya secara luas,” ujar Kepala Laboratorium Prodi Akuakultur UMM ini.
Salah satu pembudidaya ikan Bapak Suyit mengaku dengan adanya kegiatan pendampingan ini sangat membantu masyarakat untuk mengetahui mudahnya pembuatan pakan buatan dengan bahan baku lokal sehingga membuka peluang wawasan muda mudi desa Jedong untuk menerapakan produksi pakan buatan ini selama pemeliharaan budidaya ikan berlangsung. (rilis: pkm akukultur/editor: doni osmon)
