TABLOIDMATAHATI.COM, MALANG – Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dosen Pendidikan Guru sekolah Dasar (PGSD) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), yang dipimpin Dr. Erna Yayuk, M.Pd, mengadakan pelatihan inovasi pembelajaran dengan peserta guru SD di Gugus II Kecamatan Tirtoyudo 23 September 2024 di Lab. Microteaching FKIP UMM.
Menurut Erna, saat pelaksanaan PKM hadir Kaprodi PGSD (Bustanol Arifin, M.Pd) untuk membuka acara. Tri Dharma Perguruan Tinggi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman baru kepada para guru tentang penerapan pendekatan Understanding by Design (UbD) dalam inovasi pembelajaran kurikulum nasional.
Understanding by Design adalah pendekatan yang fokus pada perencanaan pembelajaran dengan tujuan akhir yang jelas. Alih-alih hanya mengandalkan hafalan, pendekatan ni mendorong siswa untuk benar-benar memahami materi dan mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan nyata.
Pelatihan ini dibagi dalam dua sesi utama, masing-masing fokus pada pengembangan keterampilan mengajar yang efektif dan berbasis pada hasil belajar berkualitas. Pada sesi pertama, peserta dilatih untuk menyusun modul pembelajaran dengan mengacu pada prinsip UbD.
Pendekatan ini mendorong para guru untuk merancang pembelajaran yang fokus pada tujuan akhir, sehingga siswa dapat benar-benar memahami materi dan mengaitkannya dengan konteks kehidupan sehari-hari.
“Melalui sesi pertama, kami ingin para guru memahami bagaimana menyusun modul yang tidak hanya mengutamakan transfer pengetahuan, tetapi juga mendorong pemahaman mendalam yang bisa diterapkan dalam kehidupan nyata,” ujar Erna Yayuk, salah satu tim dosen UMM.
Berikutnya kata Erna Yayuk, sesi kedua pelatihan berfokus pada pembelajaran yang menggunakan model Problem-Based Learning (PBL) dan Project-Based Learning (PjBL). Kedua model ini dipadukan dengan pemanfaatan TPACK (Technological Pedagogical Content Knowledge) yang berbasis pada Higher Order Thinking Skills (HOTS).
Peserta diberikan wawasan tentang bagaimana cara mengintegrasikan teknologi dalam proses pembelajaran untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih interaktif dan mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif siswa.
“Penerapan TPACK dalam PBL dan PjBL ini sangat relevan dengan tuntutan kurikulum nasional yang mengutamakan pembelajaran berbasis pada keterampilan abad 21, seperti berpikir kritis, kreatif, dan mampu menyelesaikan masalah. Kami harap para guru bisa memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran mereka,” tambah Erna.
Pelatihan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam peningkatan kualitas pendidikan, terutama di daerah terpencil seperti Tirtoyudo. Diharapkan, dengan metode dan pendekatan yang diajarkan, para guru di daerah ini dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih dinamis dan dapat mendorong siswa untuk berpikir lebih kritis dan kreatif.
Di tempat sama, salah satu guru peserta pelatihan, Fachrizal Arviansyah, S.Pd. SD, mengungkapkan antusiasmenya terutama dengan materi yang dapat langsung diterapkan di kelas. Pelatihan ini membuka wawasan guru tentang bagaimana menyusun modul dengan pendekatan UbD yang lebih efektif dan memanfaatkan teknologi untuk mendukung proses belajar siswa. Para guru dapat mengubah cara mengajar dan membawa dampak positif bagi siswa. (tim pkm pgsd umm/*)
