Perjalanannya menuju mahkota Putri Literasi bukannya tanpa tantangan. Puluhan peserta dari berbagai penjuru Jawa Timur turut berkompetisi, menyuguhkan persaingan yang ketat.
Tagar.co – Dari Kampus Putih Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang berdiri anggun di lereng Gunung Arjuno, lahir seorang pejuang literasi. L. Dela Fimeta, mahasiswi Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UMM, baru saja menorehkan prestasi gemilang. Pada 24 Desember tahun lalu, ia dinobatkan sebagai Putri Literasi Jawa Timur 2024 dalam ajang bergengsi “Pemilihan Duta Baca Jawa Timur 2024.”
Dela, begitu ia akrab disapa, adalah perwujudan dari semangat literasi yang terus menyala. Bagi gadis ini, ajang tersebut bukan sekadar kontes kecantikan intelektual, melainkan sebuah panggilan jiwa. “Ajang ini bertujuan untuk meningkatkan minat baca dan menumbuhkan budaya literasi di Indonesia, khususnya di Provinsi Jawa Timur,” tuturnya, menjelaskan motivasinya mengikuti kompetisi.
Perjalanannya menuju mahkota Putri Literasi bukannya tanpa tantangan. Puluhan peserta dari berbagai penjuru Jawa Timur turut berkompetisi, menyuguhkan persaingan yang ketat. “Saya dan peserta lain bersaing kemampuan dalam aspek literasi, public speaking, dan inovasi program literasi untuk masyarakat,” ungkap Dela, mengenang kembali masa-masa kompetisi, dikutip dari siaran pers Humas UMM yang diterima Tagar.co, Senin (20/1/25) siang.
Namun, Dela bukanlah peserta biasa. Di hadapan para juri, ia menjelma menjadi kupu-kupu aksara, menebarkan gagasan-gagasan kritis tentang strategi meningkatkan minat baca di era digital. Kata-katanya mengalir lancar, sarat makna, mencerminkan kematangannya dalam beretorika. Tak hanya itu, ia juga memukau dengan rencana program literasinya yang inovatif dan menyentuh langsung kebutuhan masyarakat.
Lebih dari sekadar ingin menang, Dela membawa misi mulia. “Membaca adalah jendela dunia,” ujarnya penuh semangat. “Saya ingin menginspirasi lebih banyak orang untuk menjadikan membaca sebagai kebiasaan harian, khususnya di kalangan generasi muda.” Kalimat sederhana, namun sarat makna, menggambarkan tekad kuat yang tertanam dalam dirinya.
Kemenangan ini mengantarkan Dela pada sebuah tanggung jawab besar. Sebagai Putri Literasi Jawa Timur 2024, ia akan menjadi lokomotif penggerak literasi di seluruh penjuru provinsi. Beragam program edukasi telah menanti, mulai dari workshop literasi, kampanye membaca, hingga kegiatan sosial yang bersinggungan langsung dengan masyarakat. Bekal ilmu yang didapatkannya di bangku kuliah PBI FKIP UMM menjadi modal berharga. Dela yakin, ilmu tersebut akan menjadi senjata ampuhnya dalam mengemban tugas mulia ini.
Ajang “Pemilihan Duta Baca Jawa Timur 2024” memang telah usai. Namun, gaungnya masih terasa. Ia tak hanya menjadi panggung kompetisi, tapi juga ruang diskusi, bertukar ide, dan menyatukan visi tentang pentingnya literasi. Literasi, sebagaimana yang diyakini Dela dan para pejuang literasi lainnya, adalah fondasi kemajuan bangsa. Maju mundurnya sebuah bangsa, tak lepas dari seberapa tinggi tingkat literasi masyarakatnya.
Kisah Dela adalah bukti nyata bahwa semangat literasi masih terus berkobar di kalangan generasi muda. Keberhasilannya tak hanya membanggakan dirinya dan almamaternya, UMM, yang selalu mendukung penuh mahasiswanya untuk berprestasi.
Lebih dari itu, prestasi Dela adalah percikan api yang diharapkan mampu menginspirasi mahasiswa lain, generasi muda, dan seluruh masyarakat untuk terus berkarya, berkontribusi, dan menjadikan literasi sebagai bagian tak terpisahkan dari kehidupan. Dari lereng Arjuno, Dela, sang kupu-kupu aksara, siap terbang tinggi, menebarkan benih-benih literasi ke seluruh penjuru Jawa Timur. (*)
Penyunting Mohammad Nurfatoni