KOMUNIKA, Jakarta - Ajang Kontes Robot Indonesia (KRI) 2016 tingkat Nasional baru saja berakhir. Kompetisi robot paling bergengsi yang berlangsung pada 3-4 Juni 2016 tersebut telah menghasilkan nama-nama pemenang dari berbagai kampus. Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) berhasil menyabet gelar juara umum dalam ajang tersebut.
Dari lima divisi yang dilombakan, kampus yang juga menjadi tuan rumah dalam ajang ini berhasil menempati posisi pertama pada tiga divisi, posisi kedua di satu divisi, dan satu divisi lainya di posisi ketiga. Pada divisi Kontes Robot ABU Robocon Indonesia, PENS dengan robot PENSAE menjadi juara pertama setelah mengalahkan tim Robot IR-LAND dari Politeknik Negeri Jember.
Atas kemenangan tersebut, PENS berhak mewakili Indonesia dalam Kontes Robot ABU Robocon, yang akan diadakan di Thailand Agustus mendatang. Meski berhasil mengembalikan prestasi KRAI, namun PENS harus rela melepas gelar juara bertahan KRSBI yang telah digenggam selama 5 kali berturut-turut.
Robot EROS yang berlaga pada KRSBI harus puas berada di posisi kedua setelah ditundukkan BARELANGFC dari Politeknik Negeri Batam dengan skor 3:0. Menurut Ketua Dewan Juri KRI 2016, Endra Pitowarno, usia robot EROS yang telah mencapai lima tahun merupakan usia yang cukup tua sehingga performanya tak lagi seprima dulu. “Ini merupakan kesempatan bagi tim yang lain untuk mengalahkan EROS,” katanya.
Pada divisi Kontes Robot Pemadam Api Beroda, Tim EFFIRO dari PENS berhasil menempati posisi pertama dengan score 33,384, disusul oleh Tim Al-Jazari dari ITS dan Tim Sakera dari Universitas Trunojoyo. Sementara itu di divisi Kontes Robot Pemadam Api Berkaki ditempati oleh Tim DOME dari Universitas Muhammadiyah Malang di posisi pertama. Diikuti oleh Tim Al-Fatih dari UGM dan EILERO dari PENS.
Sedangkan pada divisi Kontes Robot Seni Tatri Indonesia (KRSTI) PENS juga berhasil menempati posisi pertama disusul tim dari Universitas Negeri surabaya di posisi kedua serta Instiut Teknologi Sepuluh NOpember (ITS) Surabaya pada posisi ketiga. Tahun ini terdapat 114 tim dari 52 perguruan tinggi seluruh Indonesia yang berjibaku memperebutkan posisi terbaik KRI tingkat Nasional.
Ada yang berbeda pada KRI Nasional tahun ini. Pasalnya, terdapat divisi baru yaitu Eksebisi Robot Sepakbola Beroda (ERSB). Selain itu, PENS selaku pihak penyelenggara juga memperkenalkan hal baru lainnya, yakni piala bergilir yang diberi nama penghargaan Prawara Eksha Nalin Syandana. Nantinya, piala tersebut akan diberikan kepada tim yang menjadi juara umum di ajang bergengsi ini.
Rendy Hendika | pens.ac.id
