Ratusan Pelajar Ikut Festival Film Pendek

Author : Humas | Selasa, 28 Desember 2010 06:40 WIB | Tempo Online - Tempo Online

TEMPO Interaktif, Kediri - Sebanyak 122 pelajar dan mahasiswa se-Jawa Timur mengikuti festival pembuatan film pendek yang diselenggarakan Badan Narkotika Kota (BNK) Kediri. Karya yang telah dipilih dewan juri akan ditayangkan sebagai iklan layanan anti narkoba.

Festival film pendek yang mengambil tema anti narkoba ini mendapat perhatian cukup besar dari kalangan pelajar dan mahasiswa. Sejumlah perwakilan sekolah dan perguruan tinggi di Jawa Timur turut ambil bagian dalam festival ini. Di antaranya adari Malang, Pasuruan, Trenggalek, Tulungagung, Blitar, Caruban, dan Kediri sebagai tuan rumah. “Ini terobosan baru kampanye anti narkoba,” kata Wakil Wali Kota Kediri yang juga Ketua Pelaksana Harian BNK Abdullah Abubakar dalam penganugerahan film terbaik di Hotel Insummo Kediri, Senin (27/12) malam.

Abdullah mengatakan, strategi kampanye anti narkoba melalui iklan yang ditayangkan saat ini telah usang dan kurang menarik perhatian masyarakat. Karena itu Abdullah memancing respon para pelajar sebagai sasaran kampanye untuk membuat iklan layanan sendiri dalam bentuk film pendek.

Hanya dalam waktu dua pekan, sebanyak 122 film pendek dengan durasi satu menit telah masuk ke meja dewan juri. Mereka berasal dari pelajar dan mahasiswa di seluruh Jawa Timur.

Setelah melalui penjurian oleh Faizal Reza Iskandar (script writer Hanung Bramantyo Production), Ari Wahyudi (Dewan Kesenian Kota Kediri) dan Sareko Bagas (praktisi iklan), terpilih enam nominator dengan berbagai kriteria.

Juara pertama dipilih film pendek karya Diko Risento, pelajar SMAN 2 Kediri dengan judul “Anak SD Saja Tahu”. Film yang menggambarkan anak kecil yang menolak narkoba dari seorang pengedar ini dianggap memiliki originalitas dan kreativitas tinggi. Selain mudah dicerna, penggambarannya juga tidak terlalu rumit.

Juara kedua diraih Hidayatullah Amini, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang yang mengambil judul “Tidak Menunggu”. Film ini dianggap memiliki teknik dan artistik yang bagus meski terkesan minim kata. Sedangkan pemenang ketiga diraih siswa SMKN 1 Boyolangu Tulungagung yang mengambil pilihan animasi.

Wakil Gubernur Jawa Timur Syaifullah Yusuf yang membuka acara itu akan memerintahkan seluruh daerah menggelar kegiatan serupa. Langkah ini dianggap efektif karena melibatkan pelajar dan remaja secara langsung. Apalagi tren penggunaan narkoba ini meningkat dari 1.700 tahun 2009 menjadi 2.000 tahun 2010. “Obat ini merambah pelajar, santri, dan ibu rumah tangga,” katanya.

Sumber: http://tempointeraktif.com/hg/film/2010/12/28/brk,20101228-302022,id.html
Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image


Shared:

Kategori

Berita Terpopuler