Surabaya: Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) sedang mengebut menyelesaikan pembangunan rumah susun sederhana untuk mahasiswa di Desa Tegalgondo, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang.
Pembangunan ini diharapkan selesai pada September 2008. "Semoga tidak molor," kata Rektor UMM, Muhadjir Effendy, Rabu (2/7).
Menurut Muhadjir, pembangunan rumah susun mahasiswa merupakan kerjasama antara Pemerintah Pusat dengan UMM. Pemerintah menyediakan dana, sedangkan UMM menyediakan lahan. Jumlah total dana untuk pembangunan sebesar Rp 17,787 miliar.
Karena merupakan aset pemerintah yang dibangun di lahan kampus, UMM mengusulkan pengelolaan rumah susun dengan sistem bagi hasil. Soal berapa sistem bagi hasilnya, UMM masih akan menghitungnya.
Rumah susun mahasiswa UMM dibangun empat lantai dengan daya tampung sebanyak 366 orang. Rumah susun ini terdiri dua gedung, yakni gedung untuk mahasiswa yang dibangun di lahan seluas 3.946 meter persegi dan gedung untuk mahasiswa yang dibangun di atas lahan seluas 3.245 meter persegi.
Lantai pertama gedung direncanakan akan diisi enam unit ruang inap dengan kapasitas setiap unitnya bisa menampung 8 mahasiswa dan kantin plus ruang makan.
Lantai dua hingga empat akan diisi 12 unit ruang inap. Setiap lantai akan di lengkapi ruang belajar dan mushola.
Rumah susun mahasiswa dengan sistem sewa ini, juga dilengkapi ruang parkir untuk 120 sepeda motor dan 20 mobil. Selain itu juga akan dilengkapi sarana olahraga sebanyak satu unit.
BIBIN BINTARIADI
