Batik Tie Dye, Menyulap Pakaian Bekas menjadi Apik dan Menarik

Author : Humas | Senin, 31 Juli 2023 05:49 WIB | terakota. id - terakota. id

Sebanyak 30 orang mengikuti pelatihan membatik Tie Dye bertema Upcycling Your Style. (Foto: Spectrum).

Terakota.ID–Soendari Batik and Art Gallery Malang, kelompok Spectrum mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang menyelenggarakan Tie Dye26 Juli 2023. Menggandeng Utpala Wastra untuk menyelenggarakan Tie Dye merupakan lanjutan program Spectrum dengan kampanye filter batik. Tujuannya untuk meningkatkan kepedulian masyarakat menggunakan batik.

Sebanyak 30 orang mengikuti pelatihan membatik Tie Dye bertema Upcycling Your StyleSebagian peserta mahasiswa luar negeri yang tengah menempuh program Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) Universitas Brawijaya (UB), serta Putera Puteri Kampus UMM.  Utpala Wastra merupakan brand clothing Malang di bawah naungan Soendari Batik and Art Gallery Malang.

Pendiri Utpala Wastra, Satrya Paramanandana menyasar anak-anak muda dan generasi milenial. Acara ini bertujuan mengedukasi dan memberi pelatihan masyarakat untuk mengurangi limbah pakaian. Pakaian yang sudah tidak digunakan disulap dengan motif yang menarik.

“Soendari Batik dan Utpala Wastra memiliki visi untuk mengenalkan batik kepada generasi muda,” katanya.  Para peserta membawa pakaian yang diinformasikan melalui formulir pendaftaran. Sedangkan, bagi peserta yang tidak membawa pakaian bisa tetap mengikuti kegiatan dengan bahan yang disediakan panitia.

Tie Dye merupakan metode membatik modern dengan cara mencelup. Motif kain Tie Dye sama dengan batik jumputan. Yakn mnjumput aau mengambil sedikit demi sedikit dengan tangan. Kemudian diikat agar bisa membentuk pola yang sesuai warna dicelupkan.

Sebanyak 30 orang mengikuti pelatihan membatik Tie Dye bertema Upcycling Your Style. (Foto: Spectrum).

Motif batik Tie Dye atau jumputan terkesan sederhana dan santai. Sehingga dapat dipakai dis setiap kesempatan. Sesuai pilihan tim Spectrum agar masyarakat gemar mengenakan kain batik dsalam berbagai kesempatan mulai acara formal, non formal, atau kegiatan sehari-hari.

“Membatik motif Tie Dye lantaran langkah-langkahnya lebih mudah diterapkan,” kata Firah selaku panitia dari tim Spectrum dalam siaran pers yang diterima Terakota.

Sejumlah peserta tertarik dengan materi hingga proses pelatihan membatik. Salah seorang peserta mahasiswa asal Amerika Serikat Grady Michelle yang mengaku kagum dengan hasil karya Upcycling Your Style.  “Baju putih ini jarang terpakai, tapi bisa dibuat desain yang keren seperti ini,” ujar Grady.

Grady juga menuturkan membatik dengan teknik jumputan mudah diikuti dan bisa diterapkan secara mandiri. Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang, Mikli Audin  mengaku kegiatan tersebut menyenangkan dan menarik. “Seru, materi yang disampaikan mudah dipahami. Bisa langsung dipraktikkan bersama perajin batik yang kompeten. Sangat seru!” tutur Mikli.

Tim Spectrum dan Utpala Wastra menilai banyak limbah pakaian di Indonesia yang bisa didaurulang dan bernilai. BBC News Indonesia melaporkan kebiasaan orang-orang belanja pakaian yang berlebihan memiliki dampak terhadap lingkungan. Industri mode menyumbang perempat dari sisa persediaan karbon global dunia untuk menjaga pemanasan global di bawah 2 derajat celsius pada 2050.

Penggunaan kembali pakaian yang tidak terpakai menjadi salah satu solusi mengurangi limbah fashion. Pemanfaatan teknik membatik seperti jumputan menjadi inovasi pakaian menarik yang bisa dikreasikan sendiri.

Sumber: https://www.terakota.id/batik-tie-dye-menyulap-pakaian-bekas-menjadi-apik-dan-menarik/
Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image


Shared:

Kategori

Arsip Berita

Berita Terpopuler