Terakota.ID–-Tiga mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) meraih Honorable Mention 2023 Student World Impact Film Festival (SWIFF) berpusat di Amerika Serikat. Lewat film berjudul “Tidak Mati, Aku Tetap Menjadi Milikku”, Chu dan kawan-kawan juga turut terseleksi dalam Lift-Off First Filmmaker Sessions 2023 di Lift-Off Global Network.
Mereka adalah Chu Livia Christine Wijaya (producer), Muhammad Ammar Nashshar Yusuf (director of photography), dan Kiki Rahma Ardiansyah (director). SWIFF merupakan platform yang memberikan kesempatan kepada pembuat film untuk meningkatkan karir dan eksposuer di dunia film dan hiburan. “Syukur alhamdulillah. Ini membuktikan UMM memang keren dan diakui,” ujar Kiki.
Film diterjemahkan dalam Bahasa Inggris menjadi “Not Dead, I Remain Mine Always” yang diproduksi selama empat hari. Syuting dilakukan di pantai Malang selatan, Kota Malang, Kota Batu dan Pujon Kidul, Kabupaten Malang. Sedangkan riset dan penulisan skenario memakan waktu yang relatif lama.
Kiki bercerita film mengisahkan sosok Sukma berusia 14 tahun, yang akan dinikahkan orang tuanya dengan orang tua yang kaya. Seminggu sebelum hari pernikahan, Sukma mencari cara menghindari pernikahan yang tidak diinginkan. Drama human interest ini menyita emosi, mengisahkan realitas masyarakat pedesaan saat ini.
“Pilihan Sukma seperti menunggu kematian tiba atau mencoba lari dari kematian,” kata Kiki. Sebelumnya, pada 2020 bersama teman-temannya, Chu, Kiki dan Ammar membentuk tim produksi bernama Meraki Visual. Mariki menjadi wadah bagi anak muda yang tertarik dunia perfilman. Tak hanya mahasiswa UMM, sejumah mahasiswa dari luar UMM juga bergabung Meraki Visual.
“Kami belajar dan berproses bersama,” tutur Chu sambil menunjukkan akun Youtube Meraki Visual dan Instagram @merakivisual.id yang memuat karya mereka. Sejumlah film yang diproduksi meraih penghargaan. Meraki Visual terbentuk lantaran mereka sering bersama dalam kelompok praktikum.
“Kebetulan kami bertiga mendapatkan dosen pembimbing yang sama. Akhirnya memilih tugas akhir karya film pendek,” ujar Chu. Selain “Tidak Mati”, film karya Meraki Visual berjudul “Bumi juga memperoleh best director, best actor dan most views di Indodax Short Film Festival 2020.
Pada 2021, film “Persembahan untuk Jiwa” meraih juara 3 dalam Movie Production Club (MPC) Film Festival. Tahun yang sama, Film berjudul “Rekah” memperoleh juara 1 dari Yamaha Film Festival. Sedangkan 2022, film “Samparan” masuk kategori 15 besar di Indodax Short Film Festival.
Sederet prestasi ini, ketiganya diganjar dengan kelulusan melalui jalur prestasi. Mereka duduk di antara 483 calon wisudawan Fakultas llmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) yang dilepas Dekan, Profesor Muslimin Machmud di ruang teater UMM Dome, Kamis 9 Agustus 2023.
Ketua Prodi Ilmu Komunikasi UMM, Nasrullah menyatakan ketiga mahasiswa lulus lewat jalur non-skripsi dengan nilai A. Mereka seperti lewat dua jalur, yakni karya kreatif dan jalur prestasi. “Mereka tetap menulis laporan secara akademik. Bahkan laporannya sangat tebal, lebih tebal dari skrispi,” katanya.