Model Pengembangan Karakter Religius Santri di Pesantren Modern Muhammadiyah Kwala Madu

Author : Humas | Selasa, 05 Desember 2023 08:32 WIB | times indonesia. - times indonesia.

Selamat, Mahasiswa Doktor Pendidikan Agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang.

Selamat, Mahasiswa Doktor Pendidikan Agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang.

TIMESINDONESIA, MALANG – Munculnya berbagai fenomena di dunia pendidikan mulai dari masalah tawuran pelajar, pergaulan bebas, narkoba, pornografi, pornoaksi, perilaku mencontek massal, adanya mucikari siswa yang menjajakan teman-temannya, sampai dengan pembuatan video mesum di ruang kelas sontak langsung memberikan kesadaran  kolektif semua orang terkait persoalan karakter. Kehidupan dan pendidikan bagaikan sebuah skema listrik paralel, keduanya saling terkait satu sama lain. kondisi dekadensi moralitas menghadapkan kepada kerinduan untuk mendesain ulang sistem pendidikan yang berbasis kepada keluhuran akhlak, tata etika, dan moralitas. 

Karakter menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari pendidikan. Berdasarkan tujuan pendidikan secara umum mengarah pada pengembangan kepribadian yang memiliki karakter dan pribadi yang luhur didukung dengan kemampuan kognitif dan psikomotorik yang dimiliki santri. Adapun tujuan dasar pendidikan karakter membuat seseorang menjadi good and smart. Dalam sejarah Islam, Rasulullah SAW, juga menegaskan bahwa misi utamanya dalam mendidik manusia adalah untuk mengupayakan karakter yang baik. Pesantren sebagai salah satu lembaga pendidikan Islam memiliki peran besar dalam pengembangan karakter terutama karakter religius santri. Permasalahan yang diteliti tentang model pengembangan karakter religius santri di pesantren terkait bentuk program usbu’ tarbawi dalam menjawab model pengembangan  karakter religius sanri. 

Melihat fenomena tersebut, Selamat yang salah satu mahasiswa Doktor Pendidikan Agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang tertarik untuk membahas tentang Model Pengembangan Karakter Religius Santri di Pesantren Modern Muhammadiyah Kwala Madu dalam bentuk sebuah penelitian disertasi yang pelaksanaannya di Kabupaten Langkat Provinsi Sumatera Utara.

Melalui hasil Analisa yang sudah dilakukan, Selamat mendapati bahwa secara konsep atau teori bahwa konsep karakter religius adalah pengembangan karakter religius santri sesuai dengan teori dan konsep pedoman hidup islami warga Muhammadiyah. Pengelola pesantren modern Muhammadiyah Kwala Madu menanamkan karakter religius berdasarkan konsep pedoman hidup islami warga Muhammadiyah, yaitu bidang akidah, ibadah dan akhlak. Dalam akidah, warga Muhammadiyah dituntut memiliki prinsip hidup dan kesadaran imani berupa tauhid kepada Allah, berupa sikap yang benar, ikhlas, dan penuh ketundukkan, sehingga terpancar sebagai ibad ar-rahman yang menjalani kehidupan dengan benar-benar menjadi mukmin, muslim,  muttaqin, dan muhsin yang paripurna. 

Pengembangan karakter religius santri di pondok pesantren modern Muhammadiyah Kwala Madu sangat mendukung untuk diteliti, mengingat pesantren sudah memprogramkan pengembangan karakter. Dan ternyata model pengembangan karakter religius santri di pesantren belum terprogram dengan baik. Pengembangan karakter masih sebatas program usbu’ tarbawi, seperti baca Alquran saat apel pagi, salat tahajjud dan puasa sunnah Senin dan Kamis, selain itu juga masih sebatas berkaitan dengan masalah intern ditambah dengan isilah 7K yaitu: 1) ketaqwaan., 2) keilmuan., 3) keikhlasan., 4) kekeluargaan., 5) ketertiban., 6) kebersihan., 7) kesehatan) jadi masi belum memadai. Maka perlu penambahan sesuai dengan teori dan konsep Imam al-Ghazali dimana adanya penguatan akidah, ibadah dan akhlak; adanya implementasi pemahaman, pembiasaan dan keteladanan di lingkungan pesantren. Hal ini diperlukan agar sesuai dengan visi misi pesantren modern Muhammadiyah Kwala Madu sejalan dengan pedoman hidup islami warga Muhammadiyah. 

Dalam akhlak, warga Muhammadiyah dituntut untuk meneladani perilaku Nabi dalam mempraktekkan akhlak mulia, sehingga menjadi uswah hasanah berupa sifat sidiq, amanah, tabligh, dan fathanah. Harus senantiasa menunjukkan akhlak mulia, sehingga disukai dan diteladani, serta menjauhkan diri dari akhlak tercela yang dibenci dan dijauhi sesama. Melakukan segala sesuatu dengan ihsan serta menjauhkan diri dari perilaku riya’, isombong,  ishraf,  fasad, fahsya, dan kemunkaran. Dalam ibadah, warga Muhammadiyah senantiasa membersihkan jiwa dan hati kearah terbentuknya pribadi mutaqqin dengan beribadah yang tekun dan menjauhkan diri dari jiwa atau nafsu yang buruk, sehingga terpancar kepribadiannyang shalih, menghadirkan kedamaian dan kemanfaatan bagi diri dan sesamanya. Ibadah dihiasi dengan iman yang kokoh, ilmu yang luas, dan amal salih yang tulus.

Melalui hasil penelitian selamat memberikan rekomendasi pada Kementerian Agama RI yang bertanggungjawab terhadap perkembangan lembaga pendidikan Islam, dalam hal ini adalah tentang pengelolaan karakater santri di pesantren, agar mampu melaksanakan program pengembangan karakter santri, dalam upaya peningkatan mutu lulusan pesantren di Indonesia. Serta kepada pimpinan wilayah Muhammadiyah Sumatera Utara, selaku penanggungjawab pesantren modern Muhammadiyah Kwala Madu Langkat. Termasuk juga kepada Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara selaku pedamping pengelolaan pesantren modern Muhammadiyah Kwala Madu Langkat. Yang dapat dikembangkan pada prodi PendidikannAgama Islam (PAI) dannPendidikan IslammAnak Usia Dini (PIAUD) di Fakultas Agama Islam, dalam memberikan wawasan kepada mahasiswa tentang karakter religius.

Sumber: https://timesindonesia.co.id/kopi-times/478918/model-pengembangan-karakter-religius-santri-di-pesantren-modern-muhammadiyah-kwala-madu
Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image


Shared:

Kategori

Arsip Berita

Berita Terpopuler