SURYA Online, MALANG - Jelang pemberkasan Ujian Sertifikasi Guru di Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Malang dikejutkan dengan mundurnya dua orang guru dari daftar peserta.
Kepala Sie Fungsional dan Kependidikan Dindik Kota Malang, Jianto menjelaskan, alasan mundurnya kedua orang guru ini karena sakit serta akan memasuki masa pensiun. "Kami sudah menerima kabar ini karenanya proses pengisian berkas mereka tidak dilanjutkan," katanya kepada Surya, Senin (21/04/2014) siang.
Jianto menjelaskan, dengan pengunduran diri mereka, jumlah pendaftar Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG) untuk mendapatkan Sertifikasi Guru menjadi 2.222 orang dari sebelumnya 2.224 orang.
Para pendaftar ini, lanjut Jianto, merupakan peserta Ujian Kompetensi Guru yang digelar Dindik Kota Malang di SMA 4, SMA 3 dan SMA 1 sebulan lalu dan sisa peserta PLPG yang gagal mendapat Sertifikasi Guru setahun lalu. Mereka ini diperkenankan mendaftar kembali sesuai keputusan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
"Mereka yang gagal ini karena banyak alasan, seperti sakit atau tidak bisa ikut pelatihan, nilainya tidak cukup atau memang diluar kuota yang ditetapkan," kata Jianto.
Ia menambahkan, guru-guru yang mendaftar PLPG tahun ini selanjutnya wajib melampirkan berkas, seperti fotokopi ijazah sarjana yang telah dilegalisir, surat pengangkatan, serta berbagai lampiran lagi sesuai data yang mereka isi saat mengikuti UKG.
"Berkas ini wajib disetor di Dindik paling lambat besok (Selasa, 22/4/2014) dan selanjutnya akan kami kirim ke Dinas Pendidikan Provinsi untuk diseleksi," katanya.
Kendati begitu, kata Jianto, berapa lama waktu tunggu pengumuman untuk mengikuti PLPG belum diketahui. Ia hanya meminta seluruh guru untuk bersabar karena jadwal tersebut masih menunggu pengumuman dari Kemendikbud.
Sekedar diketahui, PLPG sangat diminati para guru karena merupakan syarat untuk mendapatkan Sertifikasi Guru sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan tunjangan guru.
Dalam PLPG ini, para guru akan dilatih mengajar oleh para ahli pendidikan di Perguruan Tinggi, diantaranya di Universitas Negeri Malang (UM), Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) atau di Universitas Negeri Surabaya (Unesa).
