TRIBUNNEWS.COM,MALANG – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), M Nuh mengaku telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 2,6 Triliun bagi progam Bidik Misi tahun ini.
Biaya tersebut diberikan kepada 220.000 mahasiswa, termasuk 60.000 mahasiswa baru pada tahun ajaran 2014/2015.
Jumlah ini meningkat dibanding setahun lalu, dimana penerima progam Bidik Misi hanya 50.000 untuk mahasiswa baru, dengan total anggaran yang disiapkan sebesar Rp 2,4 triliun.
“Tahun ini ada peningkatan 10 persen dibandingkan tahun lalu,” kata Nuh usai menghadiri wisuda mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Sabtu (31/05/2014) siang.
Nuh mengatakan Bidik Misi terus dilanjutkan karena memiliki hasil yang memuaskan, sebab para mahasiswa penerima progam ini mampu berprestasi cemerlang.
Bahkan ada juga yang melampaui target kuliah 8 semester seperti perkiraannya.
Tak heran apabila kini anggaran Bidik Misi juga ada yang tersisa.
Dana yang tersisa ini, kata Nuh akan digunakan kembali pada progam Bidik Misi para mahasiswa baru tahun 2014.
“Sedangkan, bagi mereka yang sudah lulus tujuh semester dan baik nilainya, dan mau melanjutkan lagi, sudah kami siapkan beasiswanya baik dalam maupun luar negeri,” kata Nuh.
Ia berharap dengan progam beasiswa S2 ini mata rantai kemiskinan bisa terputus.
Selain itu, ini juga bisa menambah perbendaharaan jumlah master dan doktor mulai lima hingga sepuluh tahun lagi.
"Saya perkirakan di lima sepuluh tahun lagi ada ribuan doktor atau Master kita," ungkapnya.
Karena alasan inipula, mantan rektor ITS ini juga akan membuka lebar Perguruan Tinggi Swasta untuk bisa mendapat anggaran Bidik Misi.
Syarat akreditasi A bagi PTS yang berlaku sejak 2012, kini sudah tak mutlak digunakan.
“Sekarang sudah tidak harus akreditasi A,” kata Nuh.