Alumnus Universitas Muhammadiyah Malang
CUKUP mudah mengenali makanan enak di suatu daerah, pertama mencari tempat makan paling ramai, kedua bertanya pada orang di tempat tersebut, ketiga mengikuti trend di media sosial. Bila ini Anda lakukan di kota Malang, bisa jadi akan menemukan kedai Bebek Telo Khas Malang.
Bebek Telo Khas Malang menyajikan menu yang berbeda. Telo (ketela) menjadi menu utama, paling tidak bisa dilihat dari nasi yang berwarna ungu yang diperoleh dari hasil campuran sari ketela dengan nasi. Tidak heran, aroma ketela sangat kentara pada setiap nasi yang disajikan. Soal keamanan bagi tubuh, tak usah diragukan, kerena sari ketela diambil langsung secara alami dari umbinya.
Citarasa khas ketela menjadi lebih sedap di lidah dengan tambahan rebusan daun singkong yang dipadukan dengan sambal korek. Untuk Anda penyuka pedas, jangan kawatir, karena semua menu di kedai yang buka mulai pukul 09.00-23.00 WIB ini serba pedas. Apabila ingin menguji keberanian rasa padas, bisa Anda tambahkan sambal korek yang disediakan secara gratis.
Menikmati hidangan bebek telo ditempat ini menjadi semakin terasa dengan suasana kedai yang dipenuhi warna khas ketela, yaitu ungu, hampir setiap sudut ruangan dipenuhi hiasan minatur bebek berbagai gaya yang terbuat dari bungkil bambu. Tak jarang, pengunjung mengabadikan kreasi unik ini saat berkunjung ke Kedai Bebek Telo.
Tak ada alasan khusus pemilihan menu khas telo, hanya ingin menampilkan menu yang berbeda, menarik, namun unik. “Biar tidak sama dengan yang lain mas, di Malang juga belum ada menu bebek yang dikreasikan dengan telo,” ungkap Icha, karyawan Bebek Telo Khas Malang beberapa waktu yang lalu.
Menikmati sajian menu khas telo, tak perlu merogoh gocek terlalu dalam. Hanya dengan Rp 17.000 sudah bisa menikmati menu khas kedai ini. Bila bosan dengan bebek, tersedia ayam goreng dan mentok rica-richa dengan harga yang tak kalah murahnya.
Tak sulit menemukan kedai Bebek Telo Khas Malang ini karena terletak pas di pinggir jalan raya Malang-Batu, tepatnya di Jalan Raya Tlogomas Barat, Malang, atau depan Pom Bensin Universitas Muhammadiyah Malang. Tak perlu kawatir kehabisan tempat duduk, karena tempat yang luas menjadikan kedai ini bisa menampung ratusan pengunjung.