SURYA Online, MALANG - Kemajuan teknologi saat ini tak membuat komunitas Kamera Lubang Jarum Indonesia di Kota Malang malu-malu untuk menampilkan karyanya, atau berbagi ilmu terkait seluk beluk kamera yang bermodalkan kaleng bulat, dan kertas foto.
Komunitas ini berdiri sejak tahun 2002 atas gagasan fotografer Ray Bahctiar usai memberi materi seminar Kamera Lubang Jarum di Universitas Muhammadiyah Malang.
Komunitas ini selanjutnya mengenalkan dan memperluas wawasan masyarakat tentang prinsip dasar fotografi. Siapa saja yang bergabung akan diperkenalkan cara yang paling mendasar dalam memotret.
“Bahannya sederhana. Pake kaleng susu, rokok atau lakban aja udah jadi," ujar Kordinator KLJI Malang Raya, Didik Jepri (36).
Kaleng itu selanjutnya diberi lubang, lalu lubang tersebut ditutup lagi dengan sebuah alumunium foil, lalu direkatkan dengan selotip atau lakban. Alumunium foil ini lalu diberi lubang sekecil jarum. “Semakin kecil lubangnya semakin fokus pula gambarnya," kata Didik.
Selanjutnya, isi dalam kaleng bulat diberi warna hitam dan ditutup di tiap sisinya. Nah, untuk memotretnya tinggal memasukkan kertas foto di dalam kaleng, lalu lubang sekecil jarum tadi akan menangkap objek yang dituju. Lama bukaanya bisa diatur tergantung intensitas cahaya dan kecepatan rana yang diinginkan.
"Kalau sudah selesai, kaleng ini dibawa pada ruang foto, lalu kertas foto dicuci menggunakan tiga cairan yakni developer, stopbath, dan fixer," katanya.
Menurutnya, salah satu yang menari memotret dengan kamera ini adalah gambar yang dihasilkan berbentuk agak bulat. Selain itu, seorang fotografer juga tidak akan tergantung kepada petunjuk-petunjuk digital. “Cukup dengan logika saja dia sudah tahu berapa kecepatan rana dan bukaan yang harus diambil," paparnya.
Inilah yang membuat KLJI Malang Raya masih bertahan, dan masih diminati sampai saat ini. Mereka juga aktif menggelar pertemuan, dan hunting objek bersama. Hasil hunting ini bisa dilihat dalam Pameran Fotografi bertajuk ‘Malang Photo Day’ di Gedung Perpustakaan Kota Malang mulai Minggu (27/4/2014) sampai Rabu (30/4/2014).
Tidak hanya itu, komunitas ini juga menggelar workshop Kamera Lubang Jarum pada peminat fotografi jenis ini. Panitia mencatat ada 15 orang yang mengikuti. Mereka ini terdiri dari berbagai latar belakang, namun yang terbanyak adalah mahasiswa.
Menurut Didik, peminat fotografi KLJI Malang Raya sangat banyak. "Untuk anggota kami yang aktif mencapai 30 orang, tapi kalau diluar ini juga banyak peminatnya. Bisa mencapai 100 orang," kata Didik.
