Berkat Pandawa Petani Pujon Bebas Nyeri Punggung

Author : Humas | Jum'at, 10 Juli 2015 20:33 WIB | Tribun News - Tribun News
Berkat Pandawa Petani Pujon Bebas Nyeri Punggung
citizen/dwi yunda alfiyanti
Sosialisasi pensik mekanik pandawa

Catatan penelitian Dwi Yunda Alfiyanti
Mahasiswa Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang
fb.com/Yunda Enda

 

GAGASAN seputar pandawa atau pensil mekanik danawa (raksasa) ini muncul dari anggota tim pelaksana kegiatan medio 2013 saat mengikuti diklat lanjutan UKM Forum Diskusi Ilmiah Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) di Pujon Kidul, Malang. Setahun kemudian beberapa teman bergabung dan menulisnya untuk program kreativitas mahasiswa (PKM) bidang penerapan teknologi.

Pandawa lahir dari  keresahan dan keluhan petani saat menanam benih. Mereka masih memakai cara konvensional, membungkukkan badan untuk melubangi tanah dengan dua jari, kemudian menjebloskan benih ke dalam lubang dan menutupi lubang dengan selapis tanah.

Aktivitas yang harus dilakukan secara berulang-ulang untuk waktu yang relatif lama itu tak pelak membuat petani mengeluhkan nyeri punggung, pegal linu, dan sebagainya. Kelelahan fisik yang pada akhirnya bisa diatasi dengan kehadiran Pandawa.

Teknologi terbarukan ini menawarkan bermacam manfaat untuk kelangsungan aktivitas pembenihan. Apalagi cara kerja pandawa sederhana. Cukup mengisikan benih ke dalam tabung, tekan ujung alat (seperti menekan pensil mekanik), dan benih pun muncul satu per satu masuk ke dalam lubang. Petani tidak lagi membungkuk badan saat tanam benih.

Pandawa mengalami tujuh kali revisi hingga menjadi alat tepat guna sesuai harapan. Berkali-kali perbaikan dilakukan, berkali-kali pula dilakukan sosialisasi ke kelompok tani Desa Pujon Kidul.

Desain ulang alat dari sistem yang ada ditambah dengan berbagai bahan agar menghasilkan alat sesuai dengan yang diharapkan. Sistem perubahan ujung pandawa diubah dengan mengenakan bantalan karet untuk meminimalisir tekanan alat.

Uji coba kesekiankalinya baru membuahkan hasil dan memuaskan kelompok tani Desa Pujon Kidul. Harapannya, selain petani tak lagi didera lelah fisik usai pembenihan, tim PKM UMM juga berharap pandawa bisa benar-benar menjadi pahlawan bagi petani di Indonesia, tak hanya di Pujon saja.

Sumber: http://surabaya.tribunnews.com/2015/07/10/berkat-pandawa-petani-pujon-bebas-nyeri-punggung
Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image


Shared:

Kategori

Berita Terpopuler