BANJARMASINPOST.CO.ID - Di tengah ramainya persaingan usaha radio, Krisna Galih MP mampu menyulap studio radio miliknya, Onix Radio, menjadi produk yang bisa dijual dalam bentuk jasa. Yakni suatu usaha penyiaran radio yang berbasis kafe di Balikpapan.
Ide penggabungan kreativitas tersebut mengantarkan Krisna, alumni Universitas Muhammadiyah Malang, sebagai pemenang WirausahaMuda Mandiri 2013 kategori Alumni dan Mahasiswa Pasca Sarjana bidang usaha kreatif. Atas keberhasilannya itu, Krisna berhak mewakili Kalimantan di lomba sejenis di tingkat nasional.
“Saya lalu mengolaborasi antara siaran radio dan kafe dengan menggelar talk show sambil minum kopi di kafe,” ujar Krisna, yang ditemui usai menerima penghargaan di Hotel Golden Tulip Banjarmasin, Selasa (17/12) malam.
Krisna mengatakan, usaha radionya ini dimulai sejak 2011 lalu. Ketatnya persaingan membuat dirinya terus berpikir untuk berinovasi. “Lalu munculah ide untuk menggabungkan usaha radio dengan kafe. Usaha ini saya mulai pada 2013. Tamu kafenya bisa langsung meminta lagu atau menyapa siapa saja di radio yang on air,” ujarnya.
Untuk jadwal siaran radio di gelombang 88,7 FM itu, kata Krisna, bersifat tentatif. Artinya, bisa dilakukan kapan saja, sesuai keinginan pengunjung kafe. ”Pendengar radio saya ini tidak hanya warga Indonesia, tapi warga Amerika, Dubai dan Swedia,” ujarnya bangga.
Faruq Ulum, yang ikut dalam kategori Mahasiswa dan Sarjana, terpilih sebagai pemenang Wirausaha Muda Mandiri 2013 bidang usaha boga. Pemuda asal Kalsel yang tengah kuliah di IAIN Antasari ini menggeluti usaha Ayam Angkring (Family Chiken).
Sementara itu, Deputi Regional Manager Bank Mandiri IX, Ridwan, saat membacakan pengumuman pemenang, mengatakan dewan juri agak kesulitan dalam menentukan pemenang.
“Makanya perdebatan para juri sangat alot, sehingga melebihi batas waktu yang diberikan,” ujarnya.
Vice President Bank Mandiri Regional IX, Arya Suprihadi, mengatakan program Wirausaha Mandiri ini bertujuan mengubah pola pikir mahasiswa untuk mulai berwirausaha, sehingga dapat mengurangi ketergantungan pada ketersediaan lapangan pekerjaan.
“Kami yakin bahwa dengan meningkatnya angka kewirausahaan, maka tingkat kesejahteraan bagi lingkungan sekitar pun akan meningkat sehingga dapat mendorong roda perekonomian Indonesia,” ujarnya.
