SURYA Online, MALANG - Dorongan untuk membuat Bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional terus bermunculan. Salah satunya dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
Perguruan tinggi yang berlokasi di Jalan Tlogomas, Kota Malang ini menggelar seminar bertajuk 'Membangun Peradaban Bangsa Melalui Politik Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Internasional dan Bahasa Ilmu Pengetahuan', untuk mendorong internasionalisasi Bahasa Indonesia.
Mereka juga mengundang enam pakar bahasa dari Indonesia, Thailand dan Kamboja untuk berbicara dalam seminar yang digelar Selasa (4/11/2014) hingga Rabu (5/11/2014) ini.
Di sini mereka membedah potensi Bahasa Indonesia agar bisa digunakan di negara-negara internasional, terutama ASEAN.
Pembicara itu antara lain Kepala Badan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Prof Dr Maksum MS; ahli bahasa dari negara Kamboja, Mohammad Zain Musa dan peneliti bahasa dari Thailand Ruhanne Puteh.
Menurut Kepala Lembaga Kebudayaan UMM, Dr Sugiarti, potensi Bahasa Indonesia menjadi bahasa Internasional, cukup kuat karena memiliki struktur yang sederhana, mudah dipelajari dan daya serap kosakata yang kuat.
"Alasan yang lain, karena jumlah pengguna dan penutur Bahasa Indonesia merupakan yang paling banyak di ASEAN," katanya.
Rektor UMM Dr Muhadjir Effendy menambahkan ASEAN Comunitty yang dimulai 2015 akan mengintegrasikan negara-negara Asia Tenggara dalam satu lingkaran sosial, politik dan ekonomi.
Ini merupakan kesempatan untuk mempopulerkan bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional.
