SURYAMALANG.COM, MALANG - Tim mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dari berbagai jurusan membuat inovasi aplikasi e-nasyid. Tim yang terdiri dari Safira Rahmadita Ismara, Devi Mellysafitri, Muhammad Natsir Hentihu dan L Yasril Ilham Ini menggabungkan metode mengaji dan teknologi yang diberi nama “Metode Nasyid Berbasis Articulate Storyline”.
Aplikasi ini diterapkan di TPQ Shirotol Mustaqima di Desa Baamang Tengah, Kota Waringin Timur, Kalimantan Tengah. Aplikasi ini dibuat berdasarkan permasalahan yang dihadapi saat pandemi, di mana pembelajaran di pendidikan non formal seperti di TPQ juga terhambat. Padahal mereka biasanya belajar agama, seperti tajwid. Menurut Safira, rata-rata peserta didik di TPQ itu berusia 14-17 tahun.
"Kami tergerak untuk mencoba mengatasi masalah itu dengan pendampingan implementasi metode nasyid berbasis articulate storyline ini,” ungkapnya, Kamis (19/11/2020).
Pemilihan metode nasyid ini diasumsikan memudahkan anak-anak dalam belajar. Sebab anak-anak milenial lebih condong ke hal-hal yang sifatnya audio-visual dan interaktif. Maka lewat musik dan lirik yang mudah dihapal peserta didik, maka mereka bisa memahami tajwid dengan baik.
Untuk identifikasi masalah, dilakukan pretest daring untuk melihat kemampuan awal dari aspek makhorijul huruf, kelancaran, dan ketepatan membaca tajwid.
Selanjutnya, tim merevisi medianya. Sehingga hukum tajwid yang diselesaikan terlebih dahulu sesuai dengan hukum tajwid yang dialami oleh peserta didik. Setelah melaksanakan kegiatan itu, tim mahasiswa melakukan Zoom Meeting. Peserta didik melihat tayangan media E-Nasyid kemudian bersama-sama tim menirukannya.
Pada setiap akhir pertemuan, peserta diminta membaca beberapa ayat Al-Quran sesuai hukum tajwid yang muncul. Menurut mahasiswa Prodi Matematika FKIP ini, stelah semua materi hukum tajwid disampaikan, tim dan ustadz melakukan post-test. Tujuannya melihat apakah ada peningkatan pemahaman peserta setelah program berakhir.
Siti Khoiruli Ummah, dosen pembimbing tim ini merasa bersyukur dan bangga karena dari kegiatan ini ada produk luaran lain yakni HKI dan publikasi ilmiah. Selain mendapat pengalaman, kegiatan mereka juga menambah portofolio mereka. Mereka akan berlaga di Pimnas ke 33 secara online pada 24-29 November 2020.