Ach. Nurholis Majid, Dosen IDIA Al-Amien Prenduan Madura Jadi Wisudawan Terbaik UMM

Author : Humas | Selasa, 30 Mei 2023 09:33 WIB | Tugu jatim - Tugu jatim

Ach. Nurholis Majid.

Ach. Nurholis Majid, warga Sumenep, Masalembu, sekaligus dosen Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien (IDIA) yang meraih wisudawan terbaik di Kampus UMM, Selasa (30/05/2023). (Foto: Fajrus Sidiq/Tugu Jatim)

MALANG, Tugujatim.id – Namanya Ach. Nurholis Majid, pria kelahiran kepulauan kecil di Sumenep, Masalembu. Saat ini Nurholis mengabdikan dirinya di Al-Amien Prenduan sebagai Dosen Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien (IDIA).

Saat ini Ach. Nurholis Majid menyelesaikan studi doktoral di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) sebagai lulusan terbaik. Dia meraih predikat wisudawan terbaik Program Doktoral Pendidikan Agama Islam UMM dengan IPK cum laude 3,98 pada Selasa (30/05/2023).

Dosen IDIA Ach. Nurholis Majid.

Proses sidang senat terbuka bersama Ach. Nurholis Majid. (Foto: Fajrus Sidiq/Tugu Jatim)

Ach. Nurholis Majid sukses menyelesaikan studi doktoralnya selama 2 tahun 8 bulan dengan mengangkat tema disertasi “Konstruksi Identitas Sekolah Islam Terpadu”. Menurut dia, tema tersebut diangkat karena saat ini masyarakat memandang lembaga pendidikan Islam secara monolitik.

“Hal ini menjadi lebih tidak apik ketika lembaga pendidikan Islam mendapat stigma negatif. Hal yang menggerogoti kondisi tersebut dimulai oleh krisis identitas lembaga pendidikan Islam,” kata alumnus TMI Al-Amien Prenduan tersebut.

Dalam penelitiannya, Nurholis kemudian memberikan masukan agar masyarakat dapat memahami lembaga pendidikan Islam, khususnya sekolah Islam, secara komprehensif. Kedua, menurut dia, sekolah-sekolah Islam seyogyanya mulai membaca, mengevaluasi, membentuk dan mengembangkan identitas dirinya.

Ketiga, dia mengatakan, temuan penelitiannya juga menjabarkan integritas jiwa pendidik (ruhul mudarris), sebuah lembaga pendidikan perlu untuk menanamkan jiwa pendidik terhadap sumber daya manusia (SDM) yang ada di lembaga pendidikan. Jadi, peran pengajar bukan lagi sebagai karyawan atau guru semata. Mereka, kata Nurholis, berperan dan bertugas secara utuh menyukseskan proses pendidikan yang telah dirancang oleh pihak sekolah sebagai identitas.

Kepada wartawan Tugu Jatim ini, putra pasangan Damanhuri-Jauhariah tersebut menyatakan keberhasilannya meraih predikat wisudawan terbaik karena dukungan dari banyak pihak.

Wisudawan terbaik kampus UMM Ach. Nurholis Majid.

Prestasi membanggakan ditorehkan Ach. Nurholis Majid jadi wisudawan terbaik di Kampus UMM, Selasa (30/05/2023). (Foto: Fajrus Sidiq/Tugu Jatim)

“Jika ini disebut keberhasilan, yang kali pertama patut diapresiasi adalah kedua orang tua saya, guru-guru, utamanya para dosen di UMM. Selain itu, juga para kiai saya di PP Al-Amien Prenduan yang sampai saat ini terus membimbing saya, istri, anak, dan keluarga, serta kawan-kawan yang ikut mendukung proses studi saya,” tuturnya.

Dosen IDIA tersebut merasa pencapaian studi doktoralnya memang seperti mimpi. Lahir dari keluarga sederhana di pulau terpencil yang kata dia hingga kini belum terjamah listrik secara penuh, tidak pernah terbayang dulu dirinya bisa belajar hingga kursi pendidikan tinggi.

“Dulu di kampung saya, tidak ada sekolah menengah atas, mungkin ujian sekaligus anugerah sehingga saya bisa merantau ke luar pulau untuk belajar sungguh-sungguh. Tantangan saya sekarang adalah mempertanggungjawabkan gelar ini untuk lebih bermanfaat di masyarakat,” ujar dosen berumur 36 tahun tersebut.

Sebagai akademisi, Nurholis telah menulis puluhan artikel di jurnal bereputasi dan belasan buku.

Sumber: tugujatim.id/ach-nurholis-majid-dosen-idia-jadi-wisudawan-terbaik-umm/?amp
Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image


Shared:

Kategori

Arsip Berita

Berita Terpopuler