MALANG, Tugujatim.id – Mahasiswa Jurusan Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dan tim sukses menciptakan inovasi baru lewat Sharpa Academy. Inovasi mahasiswa Psikologi UMM ini berupaya membantu masalah ekonomi yang dialami siswa yang tidak bisa melanjutkan kuliah di perguruan tinggi.
Inovasi Sharpa Academy ini muncul berawal dari keresahan salah satu timnya yang harus berjibaku untuk memenuhi kebutuhan ekonomi. Karena itu, mahasiswa Psikologi UMM Hilmy Aziz Mas’ud dan timnya terdorong untuk membantu anak muda agar bisa kuliah dan menjadi agent of change yang memberikan perubahan baik di masyarakat.
Menurut Hilmy, salah satu upayanya dengan membuat inovasi melalui Sharpa Academy. Tujuannya untuk membantu para siswa lolos mendapatkan beasiswa impiannya dalam Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) dari Kemendikbudristek RI.
Hilmy, sapaan akrabnya, menjelaskan, menurut data ada lebih dari 3,7 juta siswa yang tidak melanjutkan ke jenjang perkuliahan. Sementara dari jumlah itu, baru 1,8 juta siswa saja yang bisa mengejar impiannya untuk duduk di bangku universitas. Karena itu, timnya menciptakan kelas mentoring berbasis teknologi yang mendorong siswa kurang mampu untuk bisa kuliah.
“Kami sediakan kelas bimbingan sistematis yang dipandu pemateri andal di bidangnya. Setiap kelas kami desain dengan gaya milenial. Tujuannya agar para peserta bisa meningkatkan peluang meraih beasiswa impiannya,” tegas Hilmy dalam rilis resminya pada Rabu (05/07/2023).
Selain itu, tim mahasiswa Psikologi UMM ini juga mendesain setiap kelas berbasis teknologi. Sebab, metode ini lebih cepat, efisien, dan mudah dijangkau. Jadi, para siswa dan peserta lebih mudah dan nyaman untuk mengikutinya.
“Para pemateri juga akan beri tips dan banyak langkah untuk peserta menggapai beasiswa yang diimpikannya,” ujarnya.
Mahasiswa asal Gresik ini mengatakan, inovasi Sharpa Academy saat ini fokus pada perolehan beasiswa dalam negeri. Tapi, dia mengatakan, pihaknya juga akan datangkan pemateri yang bisa membantu para peserta raih beasiswa luar negeri ke depannya.
“Kami juga akan menggaet pihak-pihak lain dalam menjalankan misi ini. Misalnya berkolaborasi dengan beasiswa cendekiawan. Dengan begitu, manfaat yang diberikan tidak berkutat di sekitar Malang saja, tapi di daerah-daerah lain,” tambahnya.
Writer: Yona Arianto
Editor: Dwi Lindawati