Tugumalang.id – Direktorat Pendidikan dan Pelatihan Vokasi UMM mendapat kunjungan dari Akademi Komunitas Negeri Putra Sang Fajar Blitar. Mereka menimba pengalaman khusus pada salah satu prodi di Vokasi UMM yaitu, D4 Agrisbisnis Unggas pada Senin (21/8/2023).
Selain itu masih ada 4 prodi lainnya yakni, D3 Perbankan dan Keuangan, D3 Teknik Elektro, D3 Keperawatan serta D4 Bisnis Properti.
Turut hadir dalam kunjungan tersebut Direktur Vokasi UMM, Dr Tulus Winarsunu; asisten khusus rektor UMM bidang pengembangan akademik, riset dan pengabdian masyarakat, Prof Sujono; Kaprodi D4 Agribisnis Unggas, Ali Mahmud Farmer, dan para dosen.
Baca Juga: Ini Hasil Kolaborasi Vokasi UMM x Pegadaian Malang, Mahasiswa dapat Tabungan Emas
Hadir pula, dua praktisi media dan kewirausahaan, Happy Roikhan serta drh Dessy Andriani, owner Karlos Satwa Sehat. Sementara dari tim Akademi Komunitas Negeri Putra Sang Fajar dipimpin oleh Koordinator Prodi Pengolahan Hasil Ternak Unggas saudara, Anang Widigdyo, beserta beberapa dosen.
Suasana diskusi berlangsung santai dan akrab. Dalam kunjungan itu, banyak terjadi sharing pengalaman bagaimana strategi Vokasi UMM dalam melakukan percepatan-percepatan. Mulai dari pengembangan kurikulum, keterlibatan DUDI (dunia usaha dan industri), praktisi, sistem pengajaran, serta inovasi lainnya.
Direktur Vokasi UMM, Dr Tulus Winarsunu, mengatakan lembaga vokasi butuh banyak rekayasa demi menyukseskan misi kuliah sambil bekerja. “Kuliah di vokasi itu, bagaimana mahasiswa bisa menghidupi kuliahnya juga dapat keterampilan hidup,” jelas Tulus.
Baca Juga: Belajar Hasilkan Keuntungan dari Bisnis Perunggasan di Prodi D4 Agribisnis Unggas Vokasi UMM
Lembaganya berkomitmen, mencetak lulusan yang benar-benar siap kerja. Ini dimulai dari penerapan sistem perkuliahan hand on. “Mahasiswa tidak banyak belajar di ruang kelas, tapi langsung praktik ke dunia industri,” tegasnya.
Vokasi UMM, dalam membekali mahasiswa melibatkan banyak pihak DUDI dan praktisi untuk lebih mengasah keterampilan mereka. Dijelaskan Tulus, 80 persen materi yang diberikan kepada mahasiswa adalah praktik. Sisanya teori, itu pun dosen dilarang memberikan materi yang sudah ada di internet.
“Pokoknya saya melarang, materi mengajar yang sudah ada di internet. Kalau sudah ada, mahasiswa suruh baca saja. Cari model-model yang lebih aplikatif,” sambungnya.
Harapannya, seperti disampaikan Tulus, mahasiswa di vokasi tidak perlu menunggu lulus untuk bekerja. Kemampuan mahasiswa untuk terjun ke dunia kerja, dibekali dengan sertifikat kompetensi. Itu diperoleh selama mereka terlibat di dunia industri selama berkuliah di Vokasi UMM.
Reporter: M Ulul Azmy
Editor: Herlianto. A