Malang, Tugumalang.id – Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Wamen Dikti Sains), Prof. Dr. Fauzan, M.Pd, bersama Dirjen Riset dan Pengembangan Fauzan Adziman PhD, Dirjen Dikti Prof Khairul Munadi, melepas 165 peserta training center (TC) Vokasi UMM berangkat bekerja ke Jepang pada Rabu (18/12/2024).
Wamen Dikti Sains Fauzan sendiri menjadi saksi berkembangnya Fakultas Vokasi Universitas Muhammadiyah Malang yang sempat ia bangun semasa menjadi Rektor UMM.
Ratusan angkatan kerja unggul ini telah diterima di berbagai prefektur di 12 bidang pekerjaan mulai keperawatan, konstruksi, perikanan, auto cad, pertanian, konstruksi, produksi makanan dan lain sebagainya. Di antara ratusan peserta ini juga termasuk lulusan SMK.
Melihat hal ini, Fauzan memberikan acungan jempol atas kiprah Fakultas Vokasi UMM dalam menyiapkan angkatan kerja berdaya saing unggul. Ia ingat jika Fakultas Vokasi UMM dulunya masih berupa Direktorat dan kemudian ia naikkan statusnya menjadi Fakultas.
”Hingga beberapa tahun kemudian sudah berkembang pesat seperti ini, sudah 400 lebih peserta berangkat dan sukses di Jepang. Untuk menemukan model seperti ini dulu prosesnya lama. Alhamdulillah sekarang sudah mulai established,” kata Fauzan.
Dalam pemberangkatan itu, ia berpesan kepada para peserta untuk tetap menjaga nama baik negara. Selain itu, ia juga mengingatkan agar para peserta untuk mengelola keuangan dengan baik agar jerih payah mereka di negeri orang berbuah hasil.
”Selain meningkatkan literasi keuangan, ingatlah kalian ini ini duta indonesia, sudah seharusnya menjadi pekerja yang baik dan bertanggung jawab. Nama baik negara harus tetap dijaga. Jika kalian membuat kesalahan, satu negara yang akan menanggungnya,” imbaunya.
Selain itu, Fauzan juga menjadi saksi dibukanya skema inovasi rekrutmen kerja baru ke Jepang yakni dengan dibukanya kelas ‘Daihatsu’. Kelas ini merupakan hasil program kerja sama ‘On The Job Training’ antara Fakultas Vokasi UMM dan perusahaan mobil Daihatsu Motor Kyushu yang sudah dijajaki sejak awal 2024 lalu.
Wamen Dikti bersama Dirjen saat berbincang dengan peserta kelas Daihatsu di Fakultas Vokasi UMM. Foto: Azmy
Untuk pertama kalinya, program ini akan berjalan dengan mengirim 10 mahasiswa semester 7-8 untuk bekerja dengan sistem magang di sana. Kelas pelatihan bahasa dan budaya ini akan dibuka per Januari 2025 nanti selama 4 bulan sebelum berangkat ke Jepang.
”Jadi, selama setahun mereka akan kerja di sana, lalu balik lagi ke kampus untuk wisuda. Setelah itu, mereka bisa menentukan kembali pilihannya mau bekerja kembali ke Jepang atau tidak,. Jadi sudah tidak ada lagi masa tunggu (angkatan kerja),” kata Dekan Fakultas Vokasi UMM, Prof. Tulus Winarsunu.
Prof. Tulus menerangkan program internship antara Vokasi UMM dengan Daihatsu Motor ini merupakan satu-satunya di Indonesia. Ini sekaligus menjadi terobosan tersendiri karena selama ini skema pelatihan kerja hanya berbasis Government to Government.
”Kalau ini sudah langsung antara Vokasi UMM dengan perusahaan dengan kita menyiapkan seluruh pelatihan dan sertifikasinya, termasuk penempatan kerja,” jelas Tulus.
Pelepasan angkatan kerja untuk kesekian kalinya ini menjadi bukti kemonceran nama Fakultas Vokasi UMM dalam menyiapkan angkatan kerja berdaya saing unggul. Program Career Boost ini sudah bergulir sejak 2018 hingga kini animonya pun membeludak.
”Sekarang saja sudah ada yang inden 200 orang ke Vokasi UMM. Sampai sekaranh sudah ada 400 lebih peserta kami berangkatkan, semoga pada 2025 nanti, Indonesia sudah bisa ‘menjajah’ Jelang,” ujarnya.
Tak hanya sekedar bekerja, Fakultas Vokasi UMM bersama OS Selnajaya juga membekali para peserta dengan literasi keuangan secara konkrit. Salah satunya dengan bekerja sama bersama APERSI agar para peserta ini dapat mencicil rumah dari Jepang.
”Saya juga mengingatkan kepada peserta untuk mengalokasikan sebagian gaji selama 3 tahun untuk ditabung dan mengumrohkan kedua orang tua mereka,” tuturnya.
Sementara itu, Dirjen Riset dan Pengembangan Dikti, Sains dan Teknologi, Fauzan Adziman, PhD menambahkan, program kerja sama antara Fakultas Vokasi UMM dengan perusahaan di Jepang dinilai sangat penting untuk Indonesia.
“Banyak yang bisa kita pelajari di Jepang. Saya pesan pada peserta untuk melebarkan jaringan sebanyak-banyaknya di sana untuk membawa nilai bagi Indonesia,” pintanya.
Ia berharap, akan banyak bermunculan talenta baru di bidang innovation entrepreneurship ke depannya. “Dengan banyaknya talenta yang muncul, akan menghilangkan perbedaan antara universitas dan vokasi,” tuturnya.