VIVAnews - Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf menanggapi serius beredarnya kabar sejumlah mahasiswa hilang setelah dicuci otak kelompok Negara Islam Indonesia (NII). Kabar terbaru yang merebak, ada 11 mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menghilang. Mereka diributkan telah direkrut dan dicuci otak NII.
"Saya belum mendengar secara pasti dan itu perlu dibuktikan dulu. Tapi yang jelas, konsep NII tidak cocok dengan konsep NKRI. Kalau sekarang bicara NII malah mundur ke belakang," kata Saifullah Yusuf di Universitas Airlangga, Surabaya, Selasa, 19 April 2011.
Untuk menghindari itu, Gus Ipul (sapaan Saifullah) meminta ulama serta tokoh-tokoh lintas agama di Jatim tak henti-hentinya mengingatkan umat. Menurut dia, peran mereka sangat penting guna menyadarkan umat dan menyelamatkan generasi muda.
"Apalagi mereka yang tidak utuh memahami ajaran Islam. Mahasiswa sebaiknya tidak terpengaruh dengan aliran agama yang tidak jelas," lanjutnya.
Masyarakat umum juga diminta peka terhadap gejala mencurigakan yang terjadi di sekitar tempat tinggalnya. Menurut dia, saat ini di Indonesia banyak masuk "aliran-aliran impor yang bisa merusak akidah dan kepribadian bangsa".
Sementara itu, Dekan FISIP Unair Basis Susilo mengaku belum mendengar
ihwal mahasiswa Unair yang menjadi korban kelompok ini. "Saya belum dengar. Tapi, kalau ada, kami akan sadarkan mereka melalui diskusi ilmiah dan seminar-seminar tentang keagamaan," kata Basis Susilo. (Laporan: Tudji Martudji, Surabaya)
