JAKARTA- Ketua DPP PDIP, Tjahjo Kumolo membantah pertemuan Megawati dengan Ketua Umum Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), di Malang, Jawa Timur, Sabtu (30/6) sebagai upaya penjajakan partai berlambang banteng moncong putih dalam lingkaran itu merangkul Din sebagai cawapres dalam pemilu 2009 mendatang.
"Tidak ada desain ke arah itu. Pertemuan itu cuma kebetulan saja dalam satu forum. Apalagi forumnya Universitas Muhammadiyah Malang,"kata Tjahjo Kumolo kepada Wawasan, pagi tadi di Jakarta.
Masalah calon wakil poresiden dalam pemilu 2009 mendatang, lanjut Tjahjo, yang juga Ketua Fraksi PDIP DPR belum ada pembahasan dan pembicaraan khusus. Bantahan serupa juga disampaikan anggota DPR dari FPDIP lainnya, Ganjar Pranowo.
Wakil rakyat dari daerah pemilihan Jawa Tengah mengatakan pertemuan itu hanyalah untuk mempererat tali silaturahmi dan hubungan antarkelompok massa. Tidak terkait pemilu 2009 mendatang. Menurut Ganjar, hubungan Din dan Megawati memang terlihat erat setelah pembentukan Baitul Muslim Indonesia oleh PDIP beberapa waktu lalu. Namun kedekatan itu bukan upaya menangkal bagi kelompok Muhammadiyah.
Apalagi, katanya, PDIP sangat terbuka dengan kelompok mana pun termasuk Muhammadiyah yang memiliki basis massa cukup kuat. "Pertemuan itu jangan diartikan sebagai pertemuan politik,"tandas Ganjar.
Pada bagian lain Tjahjo Kumolo menjelaskan, munculnya soal isu capres cawapres terkait koalisi PDIP dengan Golkar. Menurutnya, masalah caprescawapres belum dibicarakan, itu hak masing-masing partai politik.
PDI Perjuangan walau sudah mencalonkan Megawati dalam rakernas di Bali, tapi hal itu akan diputuskan kembali dalam rakernas partai.
"Jadi saat ini PDIP belum terkonsentrasi membicarakan soal cawapres,"tandasnya.
Soal koalisi atau mandiri dalam penentuan capres/cawapres, itu sangat tergantung pada hasil pemilu 2009 yang akan datang. Pada prinsipnya kekuasaan harus dibagi. ary-sn